Akuisisi Ladang Migas Texas

Senin, 14 Maret 2011 – 07:48 WIB

JAKARTA
– Merukh Enterprises mengakuisisi ladang minyak dan gas dari keluarga Whitehaed di Buna Texas, Amerika Serikat senilai USD 5 miliarMenurut Presiden Direktur dan CEO Merukh Enterprises Rudy Merukh, alasan ketertarikan pihaknya mengakuisisi ladang minyak dan gas itu karena dari 100 sumur di wilayah tersebut, cadangan terbukti minyak diperkirakan sekitar 30 juta barel.

Penandatanganan akuisisi ladang minyak dan gas tersebut dilakukan pada Kamis (10/3) pekan lalu oleh Presiden Direktur dan CEO Merukh Enterprises Rudy Merukh dan perwakilan keluarga Whitehaed Andy Whitehead

BACA JUGA: Wika Pasok Listrik ke PLN

Penandatanganan itu disaksikan Managing Director Finance Merukh Enterprises Janny Utami.
 Menurut Rudy jika harga minyak saat ini yang berada di kisaran USD 100 per barel, nilai cadangan minyak itu diperkirakan mencapai USD 3 miliar
Sumur-sumur minyak tersebut terletak di formasi Willcox, di perbatasan antara Texas dan Luisiana yang sudah terbukti memiliki cadangan minyak.

“Selain akan memproduksi minyak, 100 sumur tersebut juga memproduksi gas alam yang dipasok untuk kebutuhan gas industri di New Jersey

BACA JUGA: Investor Jalan Tol Minta Kepastian

Produksi dan pasokan gas dari sumur-sumur tersebut diperkirakan senilai USD 2 miliar
Total nilai akuisisi untuk minyak dan gas mencapai USD 5 miliar,” ujar Rudy kemarin (13/3).

Sumur-sumur minyak tersebut terletak di formasi Willcox, di perbatasan antara Texas dan Luisiana yang sudah terbukti memiliki cadangan minyak

BACA JUGA: BTN Dominasi KPR Subsidi

Rudy menjelaskan, berdasarkan perjanjian akuisisi itu, keluarga Whitehaed tetap akan menjadi operator di ladang migas tersebutSelain itu, Merukh Enterprises diberi hak membeli pertama (first right of refusal) untuk berpartisipasi dalam penemuan-penemuan ladang minyak dan gas baru yang ditemukan keluarga Whitehaed.

”Kami menyambut baik proyek tersebut karena sebagian dari keuntungan proyek itu digunakan untuk pendanaan aktivitas sosial Merukh Foundation, yayasan yang dibentuk tahun lalu untuk mengimplementasikan program mengembalikan keuntungan kepada masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Janny mengatakan pendanaan untuk proyek tersebut akan dilakukan melalui penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham Singapura dan AustraliaPihaknya yakin mampu meraup dana segar untuk pendanaan proyek tersebut karena pasar bursa di Singapura dan Australia memiliki respon yang positif terhadap komoditas minyak dan gas.

Menurut Andy Whitehaed, pihaknya sangat antusias bisa bekerja sama dengan Merukh EnterprisesMelalui kerja sama itu, akses pendanaan proyek minyak dan gas ke pasar Asia dan Australia bisa dibukaPihaknya telah lama mengincar pasar Asia dan Australia untuk membiayai produksi minyak dan gas tersebut(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Toyota dan Nissan Cari Kepastian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler