Albania, Pemain Tersebar di Negara Lain, Baru Bisa Lolos ke Euro 2016

Rabu, 14 Oktober 2015 – 08:20 WIB
Para fans Timnas Albania merayakan kesuksesan tim lolos ke Euro kali pertama/ AP

jpnn.com - SEJARAH ditorehkan negeri bernama Albania. Untuk kali pertama, mereka menggapai cita-cita lolos ke ajang sepak bola terbesar antar negra Eropa, Euro. Tim Albania bakal tampil di putaran final Euro 2016.

====

BACA JUGA: Inilah Cerita Lengkap Fransiskus, Penumpang Helikopter yang Selamat Itu

Keberhasilan Albania lolos ini membuat cerita masa lalu, negeri yang etnisnya banyak direkrut untuk memperkuat negara lain, akhirnya terobati. Sebelumnya, beberapa pemain dari etnis Albania sudah merasakan bermain di turnamen mayor dunia tapi di bawah bendera negara lain. 

Memang, ada beberapa pemain terkenal dan berdarah asli Albania yang kini memperkuat negara lain. Beberapa diantaranya adalah bek kiri timnas Jerman, Shkodran Mustafi, yang menjadi bagian dari skuad juara Piala Dunia 2014. 

BACA JUGA: Wuih, Keris-keris Segede ini Dimandikan pakai Air Bunga di Malam 1 Sura

Ada juga lima pemain Blerim Dzemaili, Xherdan Shaqiri, Granit Xhaka, Admir Mehmedi, dan Valon Behrami. Mereka menjadi urata nadi tim kuda hitam, Swiss di Piala Dunia 2014 lalu. Kini, di Piala Eropa 2016 juga pemain-pemain itu masih menjadi andalan Swiss.

Media Mundo Deportivo menyebut, per 5 Maret 2014 silam sudah ada setidaknya 54 pemain etnis Albania dipanggil negara-negara lain selama kualifikasi Piala Dunia 2014. Dari jumlah itu, 19 orang di timnas Albania, 22 bermain untuk Kosovo, lima pemain di Swiss, empat orang di Makedonia, dua pemain di Finlandia, satu pemain di Jerman dan satu lainnya di Montenegro. 

BACA JUGA: Seperti Inilah Perjuangan Petugas Haji Mencari Korban Tragedi Mina

Itu belum termasuk Adnan Januzaj yang membela Belgia. Mundo Deportivo sampai menyebut, Albania-lah yang sebenarnya mampu lolos ke babak 16 Besar Piala Dunia 2014 bukan Swiss. Disebutnya Albania tersebut, merujuk dari lima pemain etnis Albania yang menjadi key players Swiss. 

Karena itu, sang kapten, Loric Cana tak bisa menyembunyikan kesenangan dan kebanggaannya dengan keberhasilan Timnas Albania lolos ke kualifikasi Piala Eropa 2016. Patriotismenya terbayar lunas di Vazgen Sargsyan Republican Stadium, Yerevan, Senin dini hari (12/10), saat Albania memastikan lolos. 

"Saat kali pertama membela Albania 12 tahun silam, saya tidak pernah berpikir hari bahagia ini akan tiba," kata Cana dilansir Reuters. 

 

Pemain Albania Moncer Satu Dekade Pasca Konflik Etnik

Mundo Deportivo menulis, pemain-pemain Albania ini adalah pemain yang rata-rata dilahirkan pada era 1990-an. Era saat konflik yang melibatkan Etnik Albania, sehingga mereka memilih untuk migrasi ke negara-negara lain yang aman. 

Di negara kedua itu, mereka kemudian menunjukkan performa gemilang di atas lapangan. Akhirnya, Timnas negara tersebut merekrut mereka sampai akhirnya menjadi pemain-pemain kunci disana. 

Kondisi ini cukup unik, karena Albania pasca konflik etnik baru kembali serius menggarap sepak bola mereka. Sampai akhirnya menembus peringkat 32 dunia, bukanlah hal yang mudah. Setelah satu dekade pasca konflik, barulah bibit pemain mereka muncul di negara-negara lain. Setelah dua dekade, barulah negara induk mereka, Albania yang sesungguhnya menuai hasil manis lolos ke Piala Eropa.

Memang, rata-rata, pemain baru yang dipanggil pelatih Albania, Gianni De Biassi, tahun ini dilahirkan pada saat konflik berkecamuk di Albania. Mereka adalah pemain yang memilih tetap membela Albania, bukan pindah ke negara lain. Dari 23 pemain, 13 di antaranya berusia di bawah 25 tahun. " Ini generasi terbaik kami," kata Cana. (ren/dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ah, Rupanya Siswi Itu Sedang Curhat tentang Rebutan Pacar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler