Alihkan Rute Jalan Demi Muluskan Proyek Tol Medan-Binjai

Senin, 11 Agustus 2014 – 02:50 WIB

jpnn.com - MEDAN - Proyek pembangunan jalan tol Medan-Binjai hingga kini masih tersendat. Adapun penyebab keterlambatan proyek itu dipicu oleh pelepasan atau pembebasan lahan masyarakat. Alhasil, pemerintah mencari solusi lain dengan mengalihkan rute jalan ke areal perkebunan.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Sumatera Utara (Provsu), Arsyad Lubis mengatakan, proyek itu akan tetap dilanjutkan. Menurut Arsyad persoalan klasik mengenai pembebasan lahan masih menjadi pekerjaan rumah.

BACA JUGA: Dua Desa Tawuran, 13 Pemuda Diamankan

Berdasarkan informasi terbaru yang ia peroleh dari satuan kerja (satker), Arsyad mengatakan penetapan lokasi baru sudah dikeluarkan dengan alasan menghindari kawasan pemukiman padat penduduk.

"Proyek akan tetap dilanjutkan. Persoalannya hanya pembebasan tanah. Apalagi dari informasi yang saya terima ada penetapan lokasi baru," ujarnya saat dihubungi Sumut Pos (Grup JPNN), Minggu (10/8).

BACA JUGA: Petani Tahura Keluhkan Kelangkaan Pupuk

Namun pria berkacamata itu tidak menjelaskan penetapan lokasi baru tersebut terletak di mana.

"Yang pasti arah ke Binjai, namun persisnya saya lupa. Besok (hari ini, Red) bisa datang ke kantor Bappeda untuk lihat penetapan lokasi baru tersebut," katanya.

BACA JUGA: Tangkal Gerakan ISIS, Perketat Pintu Masuk Balikpapan

Peralihan itu, kata Arsyad, dimaksudkan guna menghindari kawasan pemukiman padat penduduk. Sebab berdasarkan rute sebelumnya, lokasi jalan tol itu berada di sana.

"Itu yang akhirnya diubah karena sebelumnya lokasi melalui perumahan penduduk. Makanya dialihkan ke areal perkebunan," tuturnya.

Dikatakannya, saat ini sudah ada penetapan yang baru soal peralihan rute tersebut. "Penetapan perihal lokasi barunya itu kan sudah keluar, jadi ini tinggal melanjutkan saja," terangnya.

Kendati begitu, Arsyad belum dapat memastikan kapan pengoperasian jalan tol Medan-Binjai. Sebab menurutnya masih ada mekanisme yang dilalui seperti pelepasan atau pembebasan lahan.

"Jadi kami sangat tergantung akan hal itu. Akan tetapi kami tetap mendorong proyek ini segera selesai," ucapnya.

Seperti diketahui, jalan tol Medan-Binjai adalah jalan tol yang direncanakan akan dibangun dan terealisasi dalam periode anggaran 2005-2010 untuk pembangunan jalan tol di seluruh Indonesia. Namun jalan tol Medan-Binjai ini yang panjangnya hanya 20,5 kilometer sebenarnya termasuk tidak memadai bila dibandingkan dengan target pemerintah untuk menyelesaikan 1.640 kilometer jalan tol di seluruh Indonesia dalam periode yang sama.

Jalan tol Medan-Binjai akan membagi beban kenderaan dengan Jalan Medan-Binjai yang merupakan salah satu ruas terpadat dalam Jalan Raya Lintas Sumatera yang menghubungkan Medan dan Banda Aceh. Jalan tol itu akan menyambung dengan Jalan tol Belmera yang telah ada sebelumnya di sekitar pintu tol Tanjung Mulia, lalu menyusuri kawasan Medan Helvetia, Sei Semayang dan sampai ke jalan lingkar luar kota Binjai sebagai titik akhir.

Pintu tol direncanakan berjumlah 3 pintu, 2 arah dengan 3 jalur pada masing-masing arah dengan desain kecepatan maksimum 100 km/jam.

Pemerintah sendiri telah menugaskan PT Hutama Karya (HK) untuk membangun jalan tol Trans Sumatera, termasuk ruas Medan-Binjai sepanjang 16,8 km, di Sumut. (prn/ila)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 400 PNS Terancam Tidak Naik Pangkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler