JAKARTA-Alokasi anggaran sanitasi Rp 800 miliar tahun ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan idealnya yang mencapai Rp 6 triliunNamun Pemerintah Pusat mengalokasi dana sanitasi, menurut Menteri PU mengalami tren yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir
BACA JUGA: Laporan Keuangan Pemerintah Amburadul
“Masih minim memang, tapi kalau kita perhatikan alokasi anggaran sanitasi ini tiap tahun selalu naik,” kata Menteri PU Djoko Kirmanto saat membuka Konvensi Sanitasi Nasional di Jakarta, Senin (20/4).Lebih lanjut ia mengatakan kecilnya anggaran itu karena tanggung jawab pembenahan sanitasi tidak hanya pada pemerintah pusat tapi juga berada di tangan pemerintah daerah
BACA JUGA: DPR Setuju Pengesahan Perppu Pemilu
Disadari karena masih buruknya sanitasi, Indonesia lanjut Djoko mengalami kerugian ekonomi mencapai Rp 58 triliun per tahunSaat ini kota-kota di Indonesia belum memiliki fasilitas sanitasi yang memadai
BACA JUGA: Mardiyanto Tetap Ogah Buka DP4
Sebagai contoh, fasilitas sanitasi berupa sistem pengolahan air limbah terpusat saat ini hanya ada di 11 kota saja dengan cakupan pelayanan yang baru 2,33 persen.Selain itu, sistem pengolahan air limbah setempay (on site sanitation) masih mendominasi sistem sanitasi di nusantara yaitu sebesar 71,06 persen, yang umumnya berupa septic tank dan belum sepenuhnya memenuhi standar teknis yang telah ditetapkan sehingga berpotensi mencemari lingkungan(rie/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fraksi Demokrat Bela Mendagri
Redaktur : Tim Redaksi