Alumni IPDN Kuasai Jabatan Penting di Pemda

Senin, 22 November 2010 – 05:10 WIB

BANDUNG -- Para lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menduduki mayoritas kursi jabatan-jabatan penting di pemerintah daerah (pemda)Tidak hanya kursi lurah atau camat saja, lulusan sekolah kedinasan milik Kementrian Dalam Negeri (Kemdagri) ini bahkan menguasai jabatan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hingga mencapai 70 persen hampir di semua daerah.

Rektor IPDN Prof I Nyoman Sumaryadi mengungkapkan kebanggaannya atas karir tamatan IPDN yang menguasai jabatan di pemda-pemda itu

BACA JUGA: Rektor IPDN, Ingin Dekat dengan Wartawan

"Berdasarkan pantauan saya, misal di suatu daerah ada 17 SKPD atau dinas, 60 hingga 70 persen dari alumni kita
Rata-rata sudah duduk di eselon II," ujar I Nyoman Sumaryadi saat bersilaturahmi dengan sejumlah wartawan yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Kemdagri di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (21/11).

Dia menjelaskan, hanya dinas-dinas tertentu yang sifatnya teknis saja yang rata-rata tidak diisi alumni IPDN, seperti dinas kesehatan, dinas pertanian, dinas pekerjaan umum atau dinas kehutanan

BACA JUGA: 2012, Jutaan Sarjana jadi Pengangguran

Seperti diketahui, sebelum berganti nama menjadi IPDN, kampus yang beberapa kali sempat menjadi sorotan publik lantaran ada aksi kekerasan senior terhadap yuniornya itu bernama Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN)
Sebelum STPDN, namanya Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) yang berpusat di Jatinangor

BACA JUGA: Pengayaan Kesenian Masuk Kurikulum

Sebelumnya lagi, bernama APDN Daerah yang kampusnya ada di sejumlah daerah.

Nyoman menjelaskan, para alumni yang sudah punya jabatan di daerah seringkali datang ke kampus Jatinangor untuk memberi motivasi kepada para adik-adiknya"Ini menggembirakanMereka sering datang ke siniTerus terang, mereka pamer, ada yang jadi gubernur seperti gubernur Jambi, ada yang jadi sekda, bupati/walikota, kepala dinas, dan banyak juga yang eselon I di Kemdagri," terang NyomanDisebutkan juga, Sekreratis Kantor Wapres, Tursandi Alwi, merupakan alumni sekolah calon praja itu.

Dijelaskan pula, saat ini kampus IPDN juga sudah ada di empat daerah, yakni Bukittinggi, Makassar, Manado, dan PekanbaruDari 4000-an praja IPDN, 700 diantaranya menyebar di empat kampus daerah tersebutSebanyak 3300 tetap di kampus Jatinangor yang luas lahannya mencapai 820 hektar ituPraja yang ditempatkan di kampus daerah merupakan praja tingkat II dan III

Sedang pada tingkat I, mereka digembleng di kampus Jatinangor"Setahun di sini (Jatinangor,red) untuk inkulturasi, untuk meleburkan budaya daerah menjadi satu, membangun nasionalismeKalau ditanya mereka dari mana, akan dijawab, "saya orang Indonesia yang lahir di Bali, atau saya orang Indonesia yang lahir di NTT"Tidak ada yang menjawab saya orang Bali atau saya orang NTT," terang Nyoman.

Mereka akan kembali ditarik ke kampus Jatinangor ketika masuk tingkat IV atau terakhirCara ini dilakukan agar lulusan IPDN dari empat kampus di daerahi itu punya standar kelulusan yang sama

Pada kesempatan yang sama, Nyoman juga menjelaskan, para praja juga mendapat pemahaman materi isu-isu aktualMisal mengenai program reformasi birokrasi atau banyaknya kepala daerah yang tersangkut perkara korupsiHanya saja, materi disampaikan tidak secara khusus, melainkan menjadi bagian dari materi kuliah pemerintahan(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Desember, Evaluasi BAN-PT Selesai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler