AM Dituding Eksploitasi Ibas

Senin, 19 April 2010 – 21:45 WIB
JAKARTA – Langkah politik putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono , Edy Baskoro alias Ibas yang terang-terangan mendukung Andi Mallarangeng sebagai ketua umum DPP Partai Demokrat menuai kritikGerakan Ibas dinilai kontraproduktif dengan statemennya sendiri.“Pada kesempatan lain ia mengatakan dukungannya sebagai kapasitas pribadi

BACA JUGA: PPATK Curigai Aliran Dana Asing

Namun, di lain pihak dia menggunakan  powernya menekan DPD dan DPC se Jawa Timur untuk mendukung Andi Mallarangeng,”kata pengamat politik dari Geschellschaft fuer Technische Zeichen (GTZ) Cecep Effendy kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/4).

Menurut Cecep, langkah Ibas di Jawa timur jauh dari kesan demokratis
Seharusnya,  sebagai putra Ketua Dewan Pembina Partai  Ibas bermain cantik

BACA JUGA: Atasi Politik Uang, KPK Siap Bantu Bawaslu

Kalau pun harus mendukung salah satu calon, ia tetap harus tampil netral
“Jangan terbawa arus seperti yang terjadi seperti sekarang.”Lebih jauh Cecep juga mengkritisi Andi Mallarangeng beserta timnya

BACA JUGA: Mantan Guru Calon Incumbent Diintimidasi

Menurut Cecep, tim pemenangan Andi lebih memanfaatkan keluguan politik Ibas“Sebagai politisi pendatang baru,  Ibas begitu saja mengikuti kemauan  tim Andi,”ujar Cecep.

Cecep berpendapat apa yang dilakukan Andi bersama timnya saat ini tidak lebih dari cara-cara orde baruMenekan konstituen melalui keluarga yang menjadi simbol kekuatan partai.  "Kalau zaman orde baru menjual keluarga  CendanaNah, kalau sekarang Andi menjual  keluarga  SBY.”  Kalau cara-cara ini didiamkan akan menjadi siklus, dan kembali ke masa lalu"Sebagai partai baru, dengan politisi-politisi yang relatif masih segar seharus PD bisa tampil lebih modern dan berbeda dengan partai-partai lama yang cenderung bertahan dengan gaya-gaya tradisionalnya."

Cecep mengharapkan  SBY sebagai ketua dewan pembina, dapat memberikan ruang yang sama terhadap semua kader-kader terbaiknyaMemberikan kesempatan kepada kader terbaiknya, yang memang memiliki kemampuan memimpin, dan didukung oleh suara mayoritas DPD dan DPC.  “Keluarga SBY seharusnya juga menghindar untuk didekati oleh calon-calon ketua umumIni seperti orde baru saja cukup mendekat ke keluarga penguasa tanpa harus kerja keras mendapatkan posisi.Seharusnya calon ketua umum itu bekerja untuk partai dan bukan hanya bekerja untuk menarik perhatian dukungan keluarga,” tegasnya.

Kesemuanya ini menurutnya akan berdampak pada citra PD dan citra pemerintahan sekarangSBY yang digadang-gadangkan sebagai seorang yang demokratis ternyata membiarkan perilaku yang tidak berpikir jangka panjangPerilaku intimidasi untuk mendapatkan kekuasaan dan jabatan adalah perilaku jangka pendek yaitu perilaku menghalalkan segala cara“Mungkin saja cara ini berhasil mungkin juga tidak, tapi yang jelas secara jangka panjang ini sangat merugikan PD sendiriOleh karena itu seharusnya seluruh calon ketua umum menyepakati cara-cara mendapatkan kekuasaan dengan demokratis yang transparan dan tanpa kepentingan pribadiPD harus menjadi contoh partai reformis,” tegasnya(aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Diminta Desak Pemda Cairkan Dana


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler