Amankan Pasokan Migas, Promindo Rangkul 600 Kapal

Kamis, 28 Oktober 2010 – 12:45 WIB

JAKARTA - Perkumpulan Proteksi Maritim Indonesia (Promindo), sebuah organisasi independen yang baru saja dibentuk, akan bekerjasama dengan Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) untuk merangkul sebanyak 600 kapal minyak dan gas (migas) Indonesia, demi mengamankan pasokan dan distribusi.

"Di Indonesia ini terdapat 8.500 kapal besar yang berlayarSebanyak 600 kapal tersebut adalah kapal migas

BACA JUGA: BI Terus Jaga Rupiah

Kami akan bekerjasama dengan BP Migas untuk mengamankan pendistribusian, supaya pasokan tidak terganggu," kata Bambang Ediyanto, Ketua Umum Promindo, dalam konferensi pers sebelum pengukuhan pengurus Promindo masa jabatan 2010-2015, di Kantor BP Migas, Jakarta, Kamis (28/10).

Promindo, sebut Bambang pula, adalah perkumpulan atau organisasi independen yang anggotanya terdiri dari pemilik kapal, charter, serta operator kapal
Bambang mencontohkan, jika di luar negeri ada perkumpulan proteksi pelayaran (P&I Club) seperti di London, Jepang, Korea dan China, maka di Indonesia Promindo-lah yang berfungsi sebagai P&I Club Indonesia.

Bambang pun menuturkan, ide berdirinya Promindo ini diawali dengan adanya kesadaran akan pentingnya menjaga aset-aset negara, khususnya yang berkaitan langsung dengan operasi dan produksi di sektor hulu migas di Indonesia

BACA JUGA: Pengembang Diminta Peduli Warga Sekitar

Aset-aset negara tersebut, katanya pula, harus benar-benar terjamin keselamatan dan kelayakannya, agar selalu mendukung produksi dan operasi minyak dan gas nasional, baik secara teknis maupun non-teknis.

Menurut Bambang, cuaca ekstrim dan kondisi alam yang semakin sulit diprediksi (belakangan), menjadi tantangan tersendiri agar tetap beroperasi dengan aman dalam kondisi apapun
"Promindo bertujuan untuk memperkuat usaha transportasi laut nasional, dan menunjang operasional minyak dan gas di sektor hulu nasional yang menyumbang 30 persen dari sumber pendapatan negara," tuturnya.

Bambang lantas menekankan, UU No 17 tahun 2005 mengenai azas sabotase, merupakan instrumen penting bagi bangsa Indonesia untuk menegakkan kedaulatan ekonomi di Indonesia

BACA JUGA: Lagi, Pemda Diminta Gratiskan IMB

"Penerapan azas tersebut sudah semestinya dilakukan secara serentak di dunia maritim Negara Kesatuan RIUU ini jugalah yang mendorong untuk berjuang keras dan tekun, dan bersama-sama mendirikan Promindo," ucapnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Sri Hadiah Watie, pengurus Bidang Teknik dan Mesin Promindo mengatakan, salah satu bentuk perlindungan terhadap kapal-kapal migas tersebut adalah menjamin asuransinya jika terjadi tubrukan, hingga terjadi kerusakan"Yang dijamin tidak hanya kapalnya, tetapi juga awak kapalnya," kata Sri.

Sri pun menyamampaikan, saat ini Promindo memang belum ada anggotaNamun dijelaskannya pula, bahwa keanggotaan akan mulai didaftarkan segera setelah pengukuhan pengurus Promindo(yud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Payung Hukum Sita Paksa Segera Dibahas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler