Ambulans Tidak Muat, Wanita Tergemuk Kalteng Diangkut Pikap

Jumat, 11 Januari 2019 – 10:57 WIB
OBESITAS: Tiwi Wati memperlihatkan foto dirinya saat masih langsing.(DODI/RADAR PALANGKA) Tiwi Wati memperlihatkan foto dirinya saat masih langsing. Foto: Dodi/Radar Palangka/JPNN

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Titi Wati yang merupakan wanita tergemuk di Kalimantan Tengah dengan bobot mencapai 350 kilogram dibawa ke RSUD Doris Slyvanus, Palangka Raya.

Dia harus menjalani tindakan medis berupa operasi. Wanita 37 tahun itu dibawa ke rumah sakit (RS) menggunakan pikap.

BACA JUGA: Bu Tiwi Wanita Tergemuk di Kalteng, Bobotnya 350 Kg

Pintu dan dinding rumah dijebol untuk mengeluarkan Wati. Semua proses medis ditanggung pemerintah daerah.

Jika operasi berjalan lancar, bobot Wati akan turun hingga 25 kilogram setiap bulan.

BACA JUGA: Ngamar Bareng Wanita, Pengusaha Meninggal Dunia Tanpa Busana

Wakil Direktur Bidang Pendidikan dan Kemitraan RSUD Doris Slyvanus Theodorus Sapta Atmadja mengatakan, kondisi Wati sangat memprihatinkan.

Sebab, Titi Wati hanya bisa tengkurap. Wati juga tidak bisa membalikkan badan.

BACA JUGA: Mengira Akan Dibegal, Sony Bunuh 2 Pria Sekaligus

Theodorus mengaku sudah berkoordinasi dengan tim medis RSUD dr Doris Slyvanus maupun rumah sakit lain untuk berkerja sama.

Wati diperkirakan dirawat selama dua minggu. Theodorus menuturkan, pihaknya belum pernah memiliki pengalaman menangani pasien seperti Wati.

Hal itulah yang membuat pihaknya bekerja sama dengan enam dokter dari Bali.

Pihaknya juga sudah melakukan rapat koordinasi untuk melakukan evakuasi ke rumah sakit.

”Kami pikirkan ruangannya agar pasien bisa dioperasi. Kami sudah siapkan spesialis ruangan tersendiri,” ujar Theodorus sebagaimana dilansir laman Prokal, Jumat (11/1).

Theodorus menambahkan, pihaknya akan meminta izin pihak keluarga untuk menjebol dinding rumah Wati.

”Kalau sudah dijebol, urusan Dinsos menggantinya,” kata Theodorus.

Theodorus menegaskan, penanganan tidak akan mudah. Pasalnya, Wati sudah tidak beraktivitas dalam waktu lama.

“Operasi itu berupa operasi bariatrik, teknik operasi pengecilan dan bypass lambung untuk menurunkan berat badan akibat obesitas,” jelas Theodorus.

Theodorus optimistis berat badan Wati turun. Setelah operasi, Wati harus mengonsumsi multivitamin dalam kurun waktu panjang.

”Mudah-mudahan dalam enam bulan bobot pasien sudah berkurang,” ujar Theodorus.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan keluarga Wati mengenai peralatan yang efektif untuk mengevakuasi yang bersangkutan.

“Untuk evakuasi memang kami cari kendaraan yang bisa mengakomodasi Bu Titi Wati. Yang jelas, ambulans tidak muat,” kata Andjar. (daq/ign)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fitri Sudah Tidak Berdaya, Perampok Tetap Beringas Membacok


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler