Ampun, Tak Kuat Hinaan Mertua

Sabtu, 07 Januari 2017 – 06:17 WIB
Ampun, Tak Kuat Hinaan Mertua. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Profesi pegawai negeri sipil (PNS) sering jadi incaran masyakat Indonesia.

Tak heran, banyak PNS yang menginginkan anak keturunannya memiliki profesi sama. Selain kerjanya mudah, pensiunan mantan PNS juga banyak.

BACA JUGA: Curahan Hati Istri yang Terabaikan

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

Lima tahun sudah seorang warga asal Rungkut, Donjuan, 34, berstatus sebagai PNS di lingkungan pemerintahan provinsi Jawa Timur.

BACA JUGA: Cinta Terlarang dengan Adik Ipar Berujung Penyesalan

Posisi itu tidak diraih waktu mertuanya belum pensiun. Mulanya, sang mertua hanya bisa menaruh Donjuan sebagai pegawai honorer.

Akan tetapi, setelah ada pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) ia diterima tanpa tes.

BACA JUGA: 3 Pilihan Sulit saat Menanti Momongan

”Tesnya formalitas. Saya isi gambar­gambar tapi ya diterima begitu,” kata Donjuan tersenyum di sela­sela gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Jumat (6/1).

Sejak kecil Donjuan memang sangat ingin jadi PNS.

Sebab, tidak satu pun keluarga besarnya yang jadi PNS. Maksimal jadi pedagang dan pegawai swasta.

Ia juga sangat senang melihat tetangganya yang PNS. Kerja pagi dan pulang sore.

Jika libur bersama maka ikut pula libur. Berbeda dengan pedagang yang kerjanya tidak tahu waktu.

Kebetulan pekerjaan kedua orang tuanya juga padagang di Pasar Blauran.

Sampai akhirnya, Donjuan berjanji akan mencari sosok keluarga istri yang berstatus PNS. Pencarian itu dimulai sejak SMA.

Donjuan selalu berpacaran dengan sosok anak pejabat di sekolahnya. Jika mendekati cewek, ia akan mencari asal­usulnya. Begitu pula waktu kuliah.

Ia mengejar Karin, 32, yang dulunya adik kelasnya di kampus. ”Pertamanya ya tidak disetujui, tahu sendirilah kalau keluarga saya orang pasar. Tapi, lama kelamaan Karin tunduk padanya,” jelasnya.

Selama dua tahun pasca menikah, Donjuan tidak pernah bertahan di pekerjaannya. Selalu ada kesalahan yang bikin ia dipecat.

Sok tahu dan mau menang sendiri bikin ia dikucilkan di perusahaan manapun. Sampai akhirnya, sang mertua menitipkannya ke kantor dinas pemerintahan.

”Gayung bersambut itu. Emang saya berharap dimasukkan ke PNS. Mertua juga awalnya sering nawari, tapi saya jual mahal dulu,” kata bapak dua anak itu tersenyum.

Sayangnya, status PNS yang dimiliknya seringkali bikin kesal. Mertuanya sering ngundat-undat penitipan itu. Orang tua Karin merasa malu dan menyesal menitipkan Donjuan karena seringkali diprotes tingkah menantunya.

”Anak buahnya bapak dulu itu seringkali laporan sikap saya. Padahal, dari dulu saya ya begini­begini saja. Kesel kalau dihina begini terus,” kata Donjuan.

(no/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Cinta dengan Pria Bule Pelit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Donwori  

Terpopuler