jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Sutarman angkat bicara terkait tindakan jajaran kepolisian di Sulawesi Selatan yang bertindak brutal menyerbu kampus Universitas Negeri Makassar, Kamis (13/11). Bahkan, beberapa oknum polisi juga menghajar wartawan yang tengah melakukan tugas peliputan. Atas perbuatan anak buahnya itu, Sutarman memohon maaf.
"Saya mohon maaf khususnya yang terjadi teman media," kata Kapolri usai memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun Korps Brimob, di Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (14/11).
BACA JUGA: Erik Meijer: Kelas Bisnis Bukan untuk Kemewahan
Dalam aksi itu, beberapa wartawan tengah meliput demonstrasi penolakan kenaikan bahan bakar minyak juga menjadi sasaran amarah oknum anggota Polri yang merangsek masuk Kampus UNM.
Aksi Polri itu dipicu karena Wakapolrestabes Makassar AKBP Toto Lisdiarto, sebelumnya terkena panah dan hingga kini pelaku sekarang belum ditemukan.
BACA JUGA: Kasus IM2, JK : Yang Buat Aturan Bilang tak Salah, Ya tak Ada Yang Salah
Dia memastikan akan melakukan penegakan hukum kepada anak buahnya yang salah dan telah memukul wartawan. "Kekerasan kepada wartawan itu salah. Saya minta maaf. Itu akan ada penegakan hukum," kata Kapolri.
Kapolri menegaskan, kekerasan terhadap wartawan itu tidak dibenarkan dan merupakan penyalahgunaan hukum. "Hari-hari kita sampaikan, teman-teman (media) harus kita lindungi. Media adalah teman kita," katanya.
BACA JUGA: Kader KMP Minta Ical Tak Menuruti Kemauan KIH
Dia menjamin akan memberikan sanksi kepada anggota yang melakukan kekerasan. "Nanti kita lihat sanksinya. Prosesnya jalan, nama-namanya belum sampai di saya," kata Kapolri.
Sejumlah aksi menolak kekerasan terhadap wartawan hari ini digelar. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa Dirjen Planologi Kemenhut terkait Kasus Riau
Redaktur : Tim Redaksi