jpnn.com - JPNN.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Pouyono tak puas sama sekali dengan klarifikasi Presiden Joko Widodo soal isu serbuan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok.
Menurutnya, mustahil jumlah TKA Tiongkok yang legal di Indonesia hanya 21 ribu saja.
BACA JUGA: Wiranto Membandingkan TKA dengan TKI
Arief pun membandingkan dengan pernyataan Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis di situs Bloomberg yang menyebut total proyek Tiongkok di Indonesia mencapai 1205 proyek.
"Mungkin enggak 1205 proyek China memperkerjakan 21.000 pekerja asal China? Apakah smelter, tambang nikel dan bauksit, automotif, pabrik besi dan baja, lalu pabrik automotif itu masuk katagori turn key project," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/12).
BACA JUGA: Angka 10 Juta Itu Memang Hiperbolis tapi...
Arief menghitung, bila angka 21 ribu itu dibagi 20 persen dari 1205 proyek investasi Tiongkok, maka hasilnya sangat kecil. Yakni rata-rata sekitar 87 tenaga kerja per proyek.
"Apa benar proyek smelter, automotif, semen, pabrik baja cuma pake 87 pekerja legal asal China yang expert, terus yang pegang eksavator dan forklift, masukin semen ke kantong dan rakit automotive, apa pekerja Indonesia enggak mampu ya?" sambung Arief.
BACA JUGA: Kok Data Jumlah TKA Beda Jauh? Patut Dipertanyakan
Arief membenarkan pernyataan Jokowi bahwa gaji tenaga kerja asing itu lebih besar dari buruh Indonesia.
Namun fakatanya, pajak penerimaan dari Pph 21 minus dan di saat yang sama pengangguran tenaga kerja indonesia juga besar.
"Lalu WNA China yang bebas visa kunjungan, terutama wanita-wanitanya ikut karaoke dan ikut hiburan di kota Jakarta, mereka itu kerja atau jadi turis?" ungkapnya. (rmol/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bilang, Tenaga Kerja Asing Hanya di Awal Proyek
Redaktur & Reporter : Adil