CILACAP -- Setelah mendapat kejelasan mengenai keberadaan Baridin, sejumlah anggota keluarga Baridin pada Minggu (3/1) malam pukul 19.45 Wib bertolak bertolak ke JakartaTujuannya untuk menjenguk Baridin yang ditangkap Densus 88 di Banyuasih Cikelet Garut Jawa Barat beberapa waktu lalu
BACA JUGA: KPK Kantongi Indikasi Korupsi Kasus Century
Baridin sendiri dikabarkan berada dalam tahanan Mabes Polri.Pihak keluarga yang berangkat ke Jakarta antara lain, istri Baridin, Dwi Astuti, Arina dan dua anaknya hasil perkawinan dengan Noordin M Top, Haula dan Daud, Jumiah dan kakaknya yang lain serta Harun. Mereka berangkat dengan menggunakan kereta api Bisnis Purwojaya jurusan Cilacap-Jakarta yang berangkat dari Stasiun Besar Kroya.
Saat mau berangkat, Radarmas yang mencoba mencegat rombongan itu
BACA JUGA: KPK Tunggu Putusan Banding Kasus Syahrial Oesman
Terlebih, saat itu mereka langsung masuk ke gerbong dan kereta langsung berangkatBACA JUGA: Direktur Penyidikan KPK Bantah Hambat Kasus Anggodo
Istri ketiga Noordin M Top ini hanya mengatakan bahwa dirinya sudah tidak lagi sedih dan akan ke Jakarta untuk menjenguk keluarganyaSementara, pihak keluarga yang mengantar mereka ke stasiun, Bunyamin, saat ditemui Radarmas mengaku hanya mengantar saja dan tidak ikut ke JakartaDia juga tidak banyak berkomentar karena belum tahu kondisi paman dan adik keponakannya yang ikut di tangkap.
Dia menjelasakan, keberangkatan keluarga ke Jakarta setelah ada kepastian dari Densus 88 terkait kabar penangkapan Baridin dan Ata Sabik AlimDia juga tidak berani memastikan apakah nantinya romongan itu bisa langsung bertemu dengan Baridin atau tidakYang terpenting kedatangan ke Jakarta sudah diberitahukan dan diharapkan dapat segera bertemu untuk mengetahui kondisi pamannya.
Bunyamin mengakui, selama ini anggota keluarga besarnya terus dirundung kesedihan“Kami semua kan jelas sedih atas penangkapan beliau, apalagi Tante Tuti (panggilan untuk Dwi Astuti) dan Arina tentu mereka lebih sedih dari kami,” ujar diaSebelumnya keluarga Baridin di Dusun Mlela Desa Pasuruhan Binangun, Cilacap masih menunggu kabar resmi dari Densus 88 untuk memastikan kapan mereka bisa menengok pendiri pesantren AL Muaddib itu.(yan,sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengembalian Mobil Wakil Ketua DPD Tak Mengejutkan
Redaktur : Soetomo Samsu