jpnn.com, BATAM - Hasil penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk SMA dan SMK di Batuaji dan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau, telah diumumkan, Minggu (7/7) siang.
Sayangnya, pengumuman itu diwarnai aksi protes dari orang tua yang anaknya tak lolos PPDB online.
BACA JUGA: Anak Tak Diterima di Sekolah Dekat Rumah, Orang Tua Protes PPDB Sistem Zonasi
Bahkan ada pasangan suami istri yang nyaris baku hantam karena buah hati mereka tidak lolos PPDB online di SMA Negeri 5, Sagulung, Kota Batam.
Pantauan Batam Pos (Jawa Pos Group), para orang tua banyak yang tidak terima anaknya tidak masuk sekolah yang mereka tuju.
BACA JUGA: Bensin Premium di Batam Langka
BACA JUGA: Kronologi Anak Penggal Kepala Ayahnya Pakai Kapak Hingga Putus
Padahal jarak rumah mereka tidak jauh dari lokasi sekolah.
BACA JUGA: Perampok Turis Asing Asal Singapura Ditangkap di Batam
Di lingkungan SMAN 5 Batam di Kaveling Lama, Sagulung misalkan. Pasangan suami istri nyaris baku hantam karena anak mereka tak lolos PPDB online di sekolah tersebut.
Sang istri ngotot menyalahkan suaminya sebab tidak mempertimbangkan zonasi saat pendaftaran sebelumnya sehingga anaknya tak lolos.
Sang suami yang terlanjur emosi dengan hasil pengumuman PPDB online membalas dengan nada suara tinggi dan menyita perhatian orang tua siswa yang lainnya.
Para orang tua lainnya yang ada di lokasi langsung melerai pertengkaran suami istri tersebut.
“Sudahlah bapak ibu jangan saling menyalahkan,” ujar Hengki, salah seorang orangtua yang juga melihat hasil pengumuman PPBD online di SMA Negeri 5 Batam.
BACA JUGA: Jenazah Pak Sutopo Akan Dimakamkan di Tanah Kelahiran
“Mari kita sama-sama temui kepala sekolah atau Disdik biar ada solusi buat anak-anak kita ini,” ujar Hengki lagi.
Namun, upaya para orangtua calon siswa yang mendatangi lingkungan sekolah tidak membuahkan hasil.
Karena tidak ada panitia ataupun guru di lingkungan sekolah selain sekuriti.(eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polemik PPDB Sistem Zonasi, Sekolah Swasta Minta Kadispendik Diganti
Redaktur & Reporter : Budi