"Anas Urbaningrum adalah yang terbaik diantara tiga kandidatKarena memang sejak awal dia masuk ke dalam partai dan punya pengalaman organisasi yang baik dalam PB HMI,” kata Ikar disela-sela diskusi di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (31/3).
Menurut Ikrar, track record seseorang juga bisa dijadikan ukuran untuk dipilih
BACA JUGA: Sekda Juga Harus Dipelototi
Kata dia, Anas juga tidak pernah mencla-mencle, dan belum pernah masuk partai politik lain selain Partai DemokratMarzuki Alie dalam penilaian Ikrar memang lebih populer karena menjabat selaku Ketua DPR
BACA JUGA: Waspadai Aliran Dana Asing
Namun, kata Ikrar kepopuleran itu tidak memberi jaminan untuk memimpin Demokrat."Memimpin sidang DPR pertama tidak becus, apakah bisa memimpin Partai Demokrat kalau nanti ternyata menjadi partai modern seperti Partai Golkar
BACA JUGA: Idrus Marham: Komunikasi Koalisi Sangat Lemah
Menuru Ikrar, kandidat yang bisa memimpin Demokrat ketika menjadi partai modern adalah orang yang pernah digodok untuk bisa memimpin“Orang itu adalah Anas Urbaningrum karena dia adalah orang yang pernah mengalami tempaan yang begitu dahsyat dalam PB HMI," pungkasnya.
Kata Ikrar pula, kalau orang demokrat benar-benar wise dan ingin memilih pemimpin, ia berpesan agar tidak memilih pemimpian yang flamboyan. “Janganlah memilih pemimpin flamboyan, Andi pintar sebagai komunikator tapi dia bukan konseptor yang baik dan bukan seorang yang visionerManajerialnya akan amaburadul karena saya melihat Andi bukan seorang manajer yang baik,” paparnya.
Soal rangkap jabatan yang tidak dipermasalahkan oleh sebagian kader menurut Ikrar itu hanya keinginan Marzuki Alie"Demokrat harus berpikir dua kali untuk ketua umum partaiKarena jika dibiarkan dan dibolehkan yang akhirnya Marzuki Alie yang terpilih itu akan terbagi pikirannya dalam mengelolah DPR dan Partai,” pungkasnya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Dijebak Jadi Penentu Suksesi
Redaktur : Tim Redaksi