Anas Kangen Makan di Warteg

Senin, 20 Desember 2010 – 06:41 WIB
ANAS MAKAN di WARTEG : Dari kanan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum didampingi Pemilik Warteg Sunda Kelapa, Djunah saat makan nasi Warung Tegal (Warteg) Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Minggu (19/12/2010). Anas menegaskan Warteg jangan sampai dikenakan pajak sebagaimana diinginkan pemerintah DKI Jakarta. FOTO : DWI PAMBUDO/RM

JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum ternyata merupakan salah seorang penggemar makanan warteg (warung tegal)Sekian lama tak sempat mendatangi salah satu warteg favoritnya di depan Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, kemarin (19/12) dia kembali mengunjungi tempat makan sederhana dan merakyat tersebut

BACA JUGA: MK Dituding Kerdilkan Hasil Temuan Tim Investigasi



Warteg yang dikunjungi ketua partai pemilik kursi terbanyak di parlemen itu adalah warung makan milik Si Emak alias Mak Djunah
"Makanan di sini enak, jangan lihat tempatnya," ujar Anas kepada media

BACA JUGA: Bupati Simalungun Siap Jalani Penyelidikan di KPK



Dia menceritakan, kebiasaan makan di warteg Si Emak dilakoninya sejak semasa menjadi aktivis Himpunan Mahasiswa Indonesia
Dilihat dari lokasi, warteg tersebut memang tidak terlalu jauh dari markas PB HMI yang berada di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat

BACA JUGA: Atasi Kekumuhan Dilarang Main Gusur

Seingat Anas, dirinya kali pertama makan di tempat itu sekitar 1992"Tahun-tahun berikutnya, sekitar 1995 sampai 1999 saya hampir rutin makan di sini," kisah mantan ketua umum PB HMI tersebut.

Sebagai menu makan siang, saat itu Anas khusus memesan sepiring nasi, ikan tongkol, dan tempe gorengLalu, ditambah cah taoge dan sedikit urap"Makan di sini itu dijamin aman karena banyak juga anggota Paspampres yang makan di sini," selorohnya.

Sekadar diketahui, di seberang Masjid Sunda Kelapa memang merupakan kediaman resmi wakil presiden hingga saat ini"Tidak enaknya, kalau merencanakan bikin demo di sini bocor duluan terus, habis intelnya juga di sini," kata Anas lantas tertawa

Menyinggung rencana pemerintah daerah Provinsi DKI Jakarta yang akan mengutip pajak dari para pemilik warteg, Anas menegaskan ketidaksetujuannyaMenurut dia, warteg merupakan simbol roda ekonomi masyarakat kecilUmumnya, warteg melayani masyarakat perkotaan yang penghasilannya terbatas"Warteg kan jadi sapu pengaman ekonomi perkotaanKalau serta-merta ditarik pajak, kosekuensinya pasti pada konsumennya," ujarnya(dyn/c7/tof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Mata, Baasyir Minta Operasi Kaki


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler