JAKARTA -- Anas Urbaningrum tidak mau tinggal diam dipojokkan oleh MNazaruddin
BACA JUGA: DPR Ngotot Hadirkan MH di Panja Pemilu
Kemarin (20/7), bertempat di rumahnya di kawasan Duren Sawit Jakarta Timur, dia memberikan keterangan pers dan membantah semua tuduhan Nazaruddin kepada dirinya.Ketua Umum Partai Demokrat itu menduga bahwa tudingan-tudingan yang dilontarkan oleh Nazaruddin merupakan manuver politik pihak tertentu
BACA JUGA: Bongkar Kasus Centruy, DPR Bentuk Tim Kecil
"Ini untuk kepentingan politik dan untuk merusak nama baik sayaBACA JUGA: Mendagri Segera Proses SK Bonaran Situmeang
Menurutnya, apa yang dilontarkan Nazaruddin bukanlah fakta melainkan halusinasi, cerita-cerita karangan, fitnah yang tidak ada datanyaKarenanya, Anas tidak tidak mau ambil pusing dengan manuver tersebutDia bahkan tak mau memikirkan apakah manuver tersebut merupakan serangan dari orang dalam partai Demokrat, atau merupakan serangan dari luar partai.
MenurutnyaNazaruddin hanyalah seorang kriminal, buronan yang pernyataan-pernyataannya tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannyaApalagi, Nazaruddin juga tidak berani menghadapi proses hukumDitanya apakah dirinya takut menggahadapi manuver tersebut, Anas dengan nada yakin mengaku tidak gentar sedikit pun"Saya tidak khawatir, saya tidak gentar, saya tidak pernah takut, karena yang bisa membunuh itu Tuhan," tandasnya tegas
Lebih lanjut, dia membantah tuduhan tentang adanya politik uang dalam pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat di Bandung tahun laluDimana saat itu dirinyalah yang terpilih menjadi pimpinan setelah mendapatkan suara terbanyak"Haram hukumnya membeli suara untuk jabatan," tegas Anas
Dia berkilah bahwa dirinya adalah orang yang ambisius dan ngotot ingin menang menjadi ketua partai berlambang mercy ituTapi, lanjut dia, golongan yang kerap disebut arus bawahlah yang menginginkan dirinya terpilih menjadi ketua. "Saya yang diminta untuk maju di kongres dengan pertimbangan masa depan partai untuk maju," lanjutnyaNah, dengan alasan itulah dirinya Anas beranggapan tidak mungkin dirinya membeli suara untuk memperoleh jabatan tersebutMenurutnya, jabatan bukanlah sebuah kenikmatan, melainkan peran dan tanggung jawab yang harus diemban dengan kerja keras
Namun Anas tidak membantah bahwa dirinya memberikan fasilitas berupa bantuan transportasi untuk anggota tim suksesnyaDia membeberkan bahwa fasilitas yang diberikan berupa transportasi untuk pulang ke daerah masing-masingMenurutnya, itu bukan sogokan melainkan sebuah kewajiban"Masak yang berjuang bersama tidak difasilitasiKan transportasi akomodasi, konsumsi biasa dan itu bukan membeli suara," tuturnya.
Di bagian lain, Nazaruddin yang kembali "bernyanyi" sepertinya membuat jajaran petinggi Partai Demokrat perlu meresponKemarin (20/7), Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memanggil Ketua Umum PD Anas UrbaningrumPertemuan selama satu jam sejak pukul 17.00 itu berlangsung tertutup di Wisma Negara, komplek Istana Kepresidenan.
Kedatangan Anas itu tampak dari mobilnya, Toyota Alphard hitam No Pol B 69 AUDUsai pertemuan, meski berusaha mendapatkan keterangan, namun Anas tetap melaju dengan mobilnya meninggalkan komplek Istana KepresidenanSelain Anas, juga hadir Sekretaris Dewan Pembina PD Andi MallarangengSeperti halnya Anas, usai pertemuan Andi juga langsung melaju dengan mobil dinas menteri Toyota Crown Royal Saloon yang dipasang plat B 1705 RFS.
Terkait dengan nyanyian yang dilontarkan Nazaruddin, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha enggan berkomentar banyakMenurutnya, Anas Urbaningrum selaku ketua umum partai berlambang Mercy itu sudah memberikan klarifikasinya.
Julian mengatakan, pernyataan Nazaruddin merupakan perkembangan yang sudah diketahui publik"Permasalahannya adalah bagaimana agar bisa terungkapOleh karena itu, yang lebih penting Nazaruddin bisa sampaikan bukti-buktinya terhadap apa yang disampaikannya ke ruang publik," katanya(dy/fal/kuh/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersembunyi, Anas Dinilai Buka Peluang Dikudeta
Redaktur : Tim Redaksi