jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Andre Rosiade meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus menyelesaikan persoalan Papua ketimbang mengurusi pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Menurut Andre, pemerintahan Presiden Jokowi tidak boleh memandang sebelah mata persoalan di Papua.
Andre mengatakan, belakangan muncul suara-suara tentang referendum bagi rakyat Papua. Selain itu, bendera Bintang Kejora yang menjadi kebanggaan Organisasi Papua Merdeka (OPM) secara terang-terangan dikibarkan di depan Istana Negara dan Markas Depan TNI AD (Mabesad) di Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Soal Rusuh di Papua, Jokowi Imbau Masyarakat Tenang dan Tak Anarkistis
BACA JUGA: Aparat Pukul Mundur Demonstran di Jayapura dengan Gas Air Mata, Sikon Mulai Pulih
"Kami rakyat Indonesia sudah menyaksikan Bendera Bintang Kejora dikibarkan di depan istana dan juga depan Mabes AD. Bahkan, kami juga menyaksikan tuntutan permintaan referendum,” ujar Andre melalui akun @andre_rosiade di Twitter, Kamis (29/8).
BACA JUGA: Unjuk Rasa di Jayapura, Layanan Telkomsel di Papua Terganggu
BACA JUGA: Keheranan Pak Wiranto soal Demonstrasi Warga Papua di Abepura
Andre juga menautkan twitnya ke akun Jokowi di Twitter, sekaligus mengingatkan Presiden Ketujuh RI itu tak hanya berkutat pada urusan pemindahan ibu kota. “Saya ingatkan Pak @jokowi tolong fokus mengenai Papua. Jangan hanya sibuk urus ibu kota baru," twitnya.
Lebih lanjut Andre menyarankan kepada Jokowi untuk terjun langsung ke Papua. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan demi meredam situasi dan persoalan di Papua.
BACA JUGA: Papua Memanas, Pengunjung Hotel di Jayapura Terjebak, Pecahan Kaca Berserakan
Andre mengatakan, suara Jokowi pada Pilpres 2019 di Papua lebih dari 90 persen. Karena itu Andre meyakini Jokowi tak akan mendapat persoalan jika mengunjungi provinsi paling timur itu.
“Ditunggu kedatangannya di Papua Pak @jokowi. Bersama kita jaga NKRI," tegasnya.(mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Emil Salim Kritik Pemindahan Ibu Kota, Cerita tentang Pak Harto
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan