Seperti diketahui, kejadian tak terduga namun cukup membingungkan itu, terjadi pada 11 Februari 2008 lalu, di kediaman Romos-Horta
BACA JUGA: Pemimpin Afrika Hadir, Tanyakan Rencana Obama
Tak bisa dipastikan bagaimana peristiwanya berlangsung, selain fakta bahwa terjadi tembak-menembak saat itu antara pasukan penjaga sang presiden dengan para serdadu pemberontakBelakangan, Angelita Pires, wanita berusia 43 tahun yang memiliki dua kewarganegaraan - Australia dan Timor Leste - tersebut, mengungkapkan kepada wartawan bahwa dirinya tidak diberikan kesempatan untuk bersiap menghadapi kasus ini
BACA JUGA: Situs Korsel Rawan Serangan Cyber Lanjutan
"Saya telah berjuang untuk mendapatkan akses terhadap kasus ini, guna mengetahui tuduhan apa sebenarnya yang dikenakan atas saya," katanya.Yang jelas, perkiraan sejauh ini adalah bahwa jaksa akan menuntut Pires dengan tuduhan telah ikut memotivasi sang kekasih untuk membunuh presiden dan perdana menteri negeri itu
"Tim kuasa hukum Ms Pires akan berupaya memastikan bahwa sebagian besar bukti-bukti dari (jaksa) negeri itu tidak berlaku," katanya pula
BACA JUGA: Persiapan Piala Dunia di Afsel Terancam
Sementara, seperti ditambahkan oleh saudara laki-laki Angelita, Antonio Pires, keluarganya tidak mempercayai sistem hukum yang berlaku di Timor Leste saat ini(ito/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Berani Greenpeace untuk Obama
Redaktur : Tim Redaksi