Presiden dan perdana menteri (PM) dari negara-negara G8 tersebut ditemui oleh para pemimpin Afrika terkait dengan tindak lanjut rencana Barack Obama untuk memberikan paket bantuan makanan
BACA JUGA: Situs Korsel Rawan Serangan Cyber Lanjutan
Sebelumnya, paket dimaksud yang disebutkan bernilai USD 15 miliar, dinyatakan bertujuan khususnya untuk merevolusi bidang pertanian di negara-negara terbelakang AfrikaSejumlah pemimpin Afrika sendiri, menjelang pertemuan G8 ini, sempat menyatakan bahwa mereka akan menaruh perhatian sangat besar terhadap perkembangan isu yang dibahas dalam momen ini
BACA JUGA: Persiapan Piala Dunia di Afsel Terancam
"Pesan kunci kami (dalam hal ini) adalah meminta G8 untuk mewujudkan komitmen mereka," tegas Meles Zenawi, PM Ethiopia, menjelang keberangkatannya ke Italia.Dalam tahun-tahun belakangan, negara-negara G8 memang senantiasa mengundang para pemimpin Afrika untuk ikut dalam sesi khusus pertemuan mereka, demi membicarakan masalah-masalah pembangunan
Sementara itu, ribuan pendemo anti-globalisasi sempat pula melakukan arak-arakan di kota pegunungan L'Aquila, tempat diadakannya pertemuan itu, dengan harapan dapat ikut "memanaskan" pertemuan negara-negara raksasa industri tersebut
BACA JUGA: Pesan Berani Greenpeace untuk Obama
Para pendemo anti-kapitalis juga berusaha mengangkat isu lokal, terutama soal lambatnya proses rehabilitasi kawasan L'Aquila yang hancur akibat gempa bumi 6 April lalu, yang dikabarkan masih membiarkan 24 ribu orang harus jadi tunawisma.Terkait hasil pertemuan sejauh ini, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengakui bahwa pembicaraan sejumlah isu utama seperti perubahan iklim dan krisis global, memang masih belum menemukan hasil nyataNamun, ia pun meminta para pengkritik negara-negara G8 untuk bersabar"Memang ada semacam frustrasi di sini, karena (dalam pembicaraan) satu orang akan berusaha meyakinkan semua orang tentang segala hal, serta mendapatkan hasilnya secepat mungkinTapi segala sesuatunya tengah berjalan," katanya(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Siap Hukum Mati Para Perusuh
Redaktur : Tim Redaksi