Anggaran Tinggi, Kinerja Kemendikbud Dinilai Belum Setara

Selasa, 08 November 2011 – 14:15 WIB
JAKARTA - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR, M Taslim mengingatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyikapi secara cerdas rilis resmi United Nation Development Program (UNDP) terkait peringkat indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia.

“Salah satu substansi dari rilis resmi UNDP itu menyebut IPM Indonesia pada tahun 2010 berada pada peringkat 108 dari 169 negaraArtinya hanya naik 3 peringkat dari tahun 2009 yang bertengger pada posisi 111

BACA JUGA: Daerah Dinilai Belum Mampu Urus Pendidikan

Kenaikan tersebut tidak sebanding dengan keberpihakan APBN sebesar 20 persen untuk sektor pendidikan," kata Taslim, di Jakarta, Selasa (8/11).

Menurut anggota Komisi III DPR itu, kondisi tersebut sesungguhnya menjadi peringatan bagi pemerintah untuk memperbaiki kinerjanya di sektor pendidikan yang hingga kini masih menjadi titik terlemah pembangunan manusia Indonesia.

Ditegaskan, rata-rata lama bersekolah orang Indonesia di tahun 2010 hanya sekitar 5,7 tahun dan tahun 2011 hanya 5,8 tahun
"Ini artinya, rata-rata pendidikan resmi orang Indonesia baru akan lulus sekolah dasar (SD), sementara anggaran pendidikan sudah mencapai 20 persen setara dengan Rp246 triliun di APBN 2011 ini," kata politisi PAN itu.

Fakta itu, imbuh dia, menempatkan Indonesia hanya lebih baik jika dibandingkan negara-negara terbelakang di Asia Tenggara seperti Laos, Kamboja, dan Myanmar

BACA JUGA: Menguat, Desakan Sentralisasi Pendidikan

"Negara-negara Asean lainnya seperti Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand dan Filipina jauh berada di atas Indonesia," imbuhnya.

Taslim juga mengingatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menekan berbagai kebocoran dan tidak tepatnya sasaran anggaran seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"DAK dan BOS hingga saat ini dieksekusi belum sesuai dengan kebutuhan bersama
Pemerintah hingga daerah masih terjebak dengan ego sektoral hingga dana tersebut tidak efektif dalam memacu pertumbuhan pendidikan secara nasional," ungkap Taslim.

IPM merupakan ukuran keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa dengan melihat tiga indikator utama, yakni pembangunan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan

BACA JUGA: Desentralisasi Pendidikan Hingga Provinsi Saja

(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Sabah, 28 Ribu Anak TKI tak Sekolah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler