Anggito Merasa Diingkari Istana

Pilih Karpet Merah UGM, Tak Gubris Lagi Tawaran Hatta Radjasa

Jumat, 21 Mei 2010 – 15:02 WIB
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementrian Keuangan, Anggito Abimanyu.
JAKARTA — Niat Anggito Abimanyu untuk sesegera mungkin mundur dari jabatan Kepala Badan kebijakan Fiskal (BKF) Kementrian Keuangan sepertinya sudah tak terbendung lagiAnggito mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengejar jabatan apapun lagi dan ingin kembali kekampus saja.

Anggito yang ditanya tentang pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Radjasa, yang akan menyediakan jabatan di Kementrian Koordinator Perekonomian, justru menegaskan lagi soal pengunduran dirinya

BACA JUGA: Risco Yakinkan KPK Soal Johny Allen



"Saya tidak mencari jabatan
Ini soal pertaruhan harga diri saya

BACA JUGA: Jelang ke Amerika, Sri Mulyani Ditunggu KPK

Profesi saya yang terusik
Dan saya tidak bermaksud untuk mendapatkan jabatan lain

BACA JUGA: Mahfud Merasa Tak Cocok Pimpin KPK

Tawaran jabatan lain tidak akan mempengaruhi niat profesionalisme saya, seperti yang sudah saya sampaikan pada Pak Menteri," kata Anggito kepada wartawan, Jumat (21/5)

Birokrat yang dikenal piawai bermain flute ini juga mengungkapkan, dirinya akan resmi mundur mulai 24 Mei nanti"Nanti sore saya mau bicara lagi (dengan Menkeu)Menurut saya itu adalah keputusan yang sudah saya ambil dan saya sesopan-sopannya minta izin pada beliau," lanjutnya.

Meski Hatta Radjasa sudah menyatakan penolakan atas rencana mundurnya Anggito dan menyebut pikiran maupun tenaga pria lulusan Fakultas Ekonomi Gadjah Mada itu masih dibutuhkan, namun hal itu tak menyurutkan langkah AnggitoAlasannya, lagi-lagi soal harga diri

"Soal harga diri adalah hal yang tidak bisa dikompromikanArtinya kalau saya keluar dari kementrian keuangan lalu pindah ke tempat lain, bukan itu yang saya inginkanSaya tidak mencari jabatanSaya mempertaruhkan harga diri profesionalitas saya," katanya.

Meski  tidak gamblang menyatakan rasa kecewanya pada keputusan istana, namun Anggito menyatakan bahwa keputusan Presiden SBY yang telah menunjuk Anny Ratnawati sebagai Wakil Menteri Keuangan dan bukan dirinya, adalah bentuk suatu ingkar janji seorang Presiden.

“Sudah sejak Januari saya diundang, saya sudah menandatangani Pakta Integritas dan sudah pula diundang untuk pelantikanNamun saat itu tidak bisa dilantik dengan alasan kepangkatanNamun saat urusan kepangkatan telah saya selesaikan satu minggu setelahnya, tetap saja tidak kunjung ada kepastianSaya tetap menunggu setelah enam bulan dan yang ditunjuk Bu Anny (Anny Ratnawati)Ya sudah kalau memang sudah tidak bisa, lebih baik saya kembali ke UGM sajaAda karpet merah disana, iya kan?" papar Anggito.

Lebih lanjut Anggito mengatakan, karena kesepakatan pengangkatan dirinya sebagai Wamenkeu sudah didahului dengan Pakta integritas yang telah disetujuinya, maka ketika dirinya menyatakan mundur pun tidak kaitannya sama sekali dengan urusan politik atau tekanan dari siapapun.

"Saya sudah jelaskan juga ke Pak Menko (Hatta Radjasa)Ini tidak ada kaitannya dengan politikSaya tidak dalam menilai hak preogatif Presiden, itukan beliau yang tetapkan apa yang terbaikIni tidak ada sama sekali teraviliasi dengan partai politik, karena saya menjalankan tugas dalam Kemenkeu dengan  DPR karena itu harus selalu saya laporkanMungkin ini perlu diluruskan media, agar yang selama ini disinyalir banyak orang tidak benar," tegas Anggito.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terpental, Anggito Mundur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler