Anggota Dewan Protes Publikasi Absensi

Setjen DPR Dinilai Langkahi Pimpinan

Jumat, 30 Juli 2010 – 10:42 WIB
JAKARTA - Terkuaknya nama-nama anggota DPR yang kerap membolos dari sidang paripurna berbuntut panjangSejumlah anggota dewan menuding Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR membocorkan nama-nama itu

BACA JUGA: Posisi Darmin Rawan Gugatan di MK

Mereka menilai Setjen telah melangkahi pimpinan DPR dan Badan Kehormatan dengan melakukan vonis melalui media massa.

Protes keras sejumlah anggota dewan itu terjadi dalam rapat paripurna DPR
Sekitar pukul 10.00 WIB, persidangan paripurna baru dibuka

BACA JUGA: DPR Desak Tarik Paket Elpiji 3 Kg

Namun, hujan interupsi terkait dengan absensi anggota dewan langsung bermunculan
"Sejauh mana wewenang sekretariat untuk melansir nama-nama yang tidak hadir," protes Gandung Pardiman, anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar

BACA JUGA: Tuntutan Penggugat Dinilai Kontradiksi

Pascakritik pedas terkait absensi, jumlah anggota dewan yang hadir kemarin hanya 295 personel atau 52 persen.

Menurut Gandung, pengumuman yang dipublikasikan Setjen DPR itu tidak adilJika berani, seharusnya semua data absensi paripurna dikeluarkan SetjenSebab, tidak hanya anggota dewan, para pimpinan DPR juga kerap tidak hadir dalam sejumlah sidang paripurna"Ada (pimpinan) yang bolos, kenapa tidak disebutkanSaya minta penjelasan," ujarnya dengan nada tinggiHanya ada Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso yang tampak memimpin paripurna tersebut.

Politikus Golkar lainnya, Tantowi Yahya, juga mengungkapkan kekecewaannya atas publikasi tersebutMenurut dia, ada informasi yang setengah-setengah disampaikan SetjenSebab, ada salah satu politikus Golkar yang sebenarnya sudah menyampaikan izin, tapi dianggap membolos"Setjen harus klarifikasi, ada yang sakit, namun tidak diindahkan," sorotnya.

Politikus Demokrat Roy Suryo mengungkapkan hal yang samaMenurut dia, Setjen tidak memiliki kewenangan memublikasikan data apa pun tanpa seizin pimpinan"Meski begitu, kami mendesak pimpinan untuk membuka daftar fraksi yang kehadirannya tidak sampai 50 persen," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Priyo membantah bahwa publikasi terkait absensi anggota dewan tersebut dikeluarkan Setjen DPRMenurut dia, tidak bisa dipastikan dari sumber mana publikasi itu munculMeski begitu, pimpinan sudah memperingatkan Setjen untuk tidak memublikasikan data apa pun tanpa seizin pimpinan"Kami sudah menegur," ujarnya.

Menyangkut ketidakhadiran sejumlah pimpinan lainnya, Priyo menjelaskan, mereka mendapat tugas terpisahKetua DPR Marzuki Alie mendapat tamu dari Dubes AljazairDemikian halnya pimpinan DPR lainnya"Paripurna yang dihadiri satu pimpinan adalah sah sesuai tata tertib," ujarnyaSementara itu, hingga kemarin Badan Kehormatan (BK) DPR belum bergerak atas dugaan pelanggaran disiplin anggota terkait presensi di persidangan yang terungkap ke publik beberapa waktu laluBelum ada pemanggilan satu pun anggota.

?Kami sedang verifikasi data absensi dari SetjenNanti kalau sudah, tentu segera ada pemanggilan," ujar Wakil Ketua BK Nudirman MunirMenurut dia, belum dilakukannya pemanggilan karena data yang diteliti bukan hanya absensi anggota di sidang paripurna, tapi juga di sidang-sidang komisiPolitikus Partai Golkar itu berusaha meyakinkan bahwa pihaknya serius menangani kasus indisipliner tersebut"Yakinlah, jangankan anggota, pimpinan DPR atau bahkan anggota BK yang terbukti tidak disiplin pasti ada penanganan," tandas mantan pengacara Tommy Soeharto tersebut(bay/dyn/c2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Mau Terbitkan SK untuk Sugianto-Eko


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler