Anggota DPR dari Dapil Sultra Anggap Rekayasa

Minggu, 18 Desember 2011 – 05:47 WIB

JAKARTA - Anggota DPR dari Partai Demokrat, Andi Rachmat (AR) akhirnya angkat bicara terkait dengan dugaan keterlibatannya sebagai calo anggaranIa merasa, apa yang dituduhkan selama ini tidak benar

BACA JUGA: Video Pembantaian Diduga Diambil dari Konflik Thailand

Menurutnya, pemberitaan mengenai adanya kontraktor yang meminta kembali uangnya karena dana pembangunan percepatan infrastruktur daerah bidang transmigrasi (DPPIT) yang dijanjikannya batal, hanyalah sebuah kesalahpahaman.

Menurut legisaltor dari daerah pemilihan Sulawesi Tenggara (Sultra) ini, dirinya tidak pernah berhubungan dengan kontraktor, apalagi meminta uang untuk memuluskan proyek DPPIT
Ia juga menegaskan tidak membicarakan persoalan proyek ini ke Wa Ode Nurhayati (WON) sebagai anggatan Badan Anggaran (Banggar).

"Jadi tidak ada sama sekali berurusan dengan Ibu Wa Ode, mereka sendiri yang mengarang dan merekayasa, seolah-olah saya (terlibat)

BACA JUGA: Satu Lagi, Anggota DPR Dapil Sultra Terseret

Sama dengan kabar yang saya dengar soal Pemkab Kolaka, yang menyebut juga nama saya, sementara saya sendiri tidak pernah ketemu," kata Andi Rachmat di sela-sela rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/12).

Andi Rachmat menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah bertemu dengan kontraktor di salah satu kafe di Jakarta
Kata dia, yang ditemui adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

BACA JUGA: Berkas Lengkap, Umar Patek Segera Sidang

"Orang itu LSM dari Kendari, bukan pengusaha," kata Rachmat yang enggan menyebut nama LSM yang dimaksud.

Lanjut mantan Ketua DPC Partai Demokrat ini, uang yang ditagih oleh kontraktor tidak pernah sampai ke tangannyaMenurut dia, uang itu ternyata disimpan sendiri oleh rekannya sesama pengusaha dijadikan modal berbisnis"Teman mereka (kontraktor) yang memediasi dan mereka yang menyimpan, (persoalannya) sudah clear," katanya.

Ia sendiri mengaku tidak mengerti dengan pertemuannya dengan LSM di kafePasalnya, saat pertemuan, tiba-tiba muncul Wakil Ketua DPD, La Ode IdaApalagi usai pertemuan, tiba-tiba beritanya muncul di salah satu harian ibu kota di Jakarta, terbitan Kamis (15/12).

"Saya tahunya tiba-tiba muncul di koran, yang mengarang saya bertemu dengan pengusaha, astagaDia menulis dengan menduga orang-orang membicarakan masalah pengambilan uang, sementara di ruang terbukaSaya anggap tidak fair karena tidak konfirmasi, persis memang skenarioMenurut LSM, wartawan ini dibawa oleh La Ode Ida, karena berteman," ucapnya.

Terpisah, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Ode Ida membantah bahwa dirinya membawa wartawan untuk memberitakan pertemuan ituKata dia, pertemuan itu hanya kebetulan dan tidak ada hubungan dengan dirinya"Itu hanya menghayal, jangan karena merasa resah kemudian keresahan itu dilimpahkan ke orang lain," kata La Ode Ida.

Hal yang sama juga disampaikan oleh kontraktor (LSM yang dimaksud Andi Rahmat)Saat dihubungi terpisah, pengusaha yang minta identitasnya tidak dipublikasikan mengatakan bahwa apa yang dituduhkan oleh Andi Rachmat keliru"Kami tidak pernah mengatakan seperti ituTidak ada yang membawa wartawan," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Andi Rachmat disebut-sebut terlibat mafia anggaranAR disebutkan telah mengambil uang kontraktor Rp Rp 2,7 miliarUang itu diserahkan kontraktor dengan jaminan akan diberikan proyek PPIDT di SultraNamun, proyek itu ternyata gagalHingga akhirnya, pengusaha konstruksi mendatangi AR meminta uangnya dikembalikanSampai sekarang masalah ini tidak dilaporkan ke aparat penegak hukumKontraktor yang sudah terlanjur menyerahkan uangnya masih berharap agar uangnya tetap kembali(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penggusuran dengan Imbalan Upeti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler