jpnn.com - JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, Ujian Nasional 2016 merupakan wujud kerja sama berbagai elemen masyarakat, pemerintah pusat (Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri) erta pemerintah daerah.
Selain sekitar 7,6 juta siswa dan 97 ribu satuan pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencatat, UN juga melibatkan setidaknya 800 ribu orang terdiri atas para teknisi, Proktor ujian nasional berbasis komputer (UNBK) serta para pengawas baik UNBK maupun ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP).
BACA JUGA: Menteri Janjikan Hadiah Rp 100 Juta
"UN 2016 berjalan lancar dan aman. 800 ribu orang terlibat dalam pelaksanaan UN kali ini," kata Menteri Anies, Jumat (15/4).
Dalam pelaksanaan UNBK, Kemdikbud bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, BPPT dan IDSIRTII dalam bantuan teknis serta audit teknologi. Perguruan tinggi berperan penting dalam penyusunan dan penelaahan kisi-kisi dan soal ujian nasional. UI, ITB, UGM dan ITS bertindak sebagai hub regional pelaksanaan UNBK.
BACA JUGA: Disimpulkan, UN di Daerah Ini Tidak Jujur
Tak hanya itu, dukungan teknis juga diberikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan perusahaan penyedia jasa telekomunikasi khususnya PT. Telkom, yang mendukung kelancaran proses persiapan dan pelaksanaan UNBK di seluruh Indonesia.
Dalam pelaksanaan UNPK, Kemdikbud bekerja sama dengan 37 PTN dalam pemindaian Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN). Dukungan Polri dan TNI dirasakan sangat membantu dalam proses distribusi naskah soal ujian nasional ke seluruh pelosok Tanah Air.
BACA JUGA: Matangkan Persiapan agar Peralihan Pengelolaan SMA ke Provinsi Lancar
"Saya berikan apresiasi kepada masyarakat dan para pelaku pendidikan, siswa dan guru yang turut mengawasi dan menyampaikan laporan bila diindikasikan ada dugaan pelanggaran dalam UN. Tentu juga Ombudsman Republik Indonesia (ORI) dan perwakilan Ombudsman Provinsi, yang berperan mengawal agar UN dilaksanakan dengan penuh integritas," bebernya.
Pada pelaksanaan UN 2016 SMA/sederajat ini laporan keluhan dan pengaduan dugaan penyimpangan yang diterima Posko UN menurun drastis: 50 persen dibanding tahun lalu. Pada UN 2015 laporan pengaduan sebanyak 365, sedangkan UN 2015 dilaporkan 187 pengaduan. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ATURAN BARU: Kuliah Dulu Setahun, Baru Dapat Gelar Ir
Redaktur : Tim Redaksi