BACA JUGA: Reka Ulang Pembunuhan Ibu Kos
Tak hanya dirampok, korban juga sekap dan dibuang di kawasan Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten MojokertoBACA JUGA: Istri Hamil Tua, Suami Pesta Sex
Melihat ada yang tak beres, warga kemudian mengecek truk warna kuning iniBeberapa warga langsung melaporkan kejadian ini ke polsek terdekat untuk melakukan evakuasi
BACA JUGA: Tewas Lagi, Tewas Lagi. Tenggak Methanol Miras Oplos
Di hadapan petugas, korban menceritakan semua kejadian yang menderanyaIa menjelaskan, besi beton yang diangkutnya tersebut sebenarnya akan dikirim ke kawasan Kenjeran Surabaya""Saya dari gudang di DupakDan lewat tol,"" ungkapnyaSaat putar balik dan hendak masuk kawasan tol itulah, dua orang yang tak dikenal tiba-tiba minta tumpangan""Saya dicegatKatanya nunut,"" imbuh pria yang mengaku masih bujang ini.Berniat ingin menolong, korban pun tak banyak berpikir panjangIa kemudian mengiyakan permintaan dua orang berperawakan besar ituTruk yang dikemudikannya inipun melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol Dupak-KenjeranBaik hati korban ternyata harus dibayar mahal oleh korban.
Saat perjalanan, dua pelaku ini berpura-pura mendapat telpon dari seorang temannya yang berada di belakang truk yang sedang ia kemudikan tersebut""Katanya, istri dan temannya ada di belakangMakanya, saya disuruh minggir,"" katanya.
Ketika truk yang dikemudikannya itu menepi, sebuah mobil APV warna silver tiba-tiba berhenti di depan truk yang menganggkut besi seharga puluhan juta iniTiga orang lak-laki tiba-tiba keluar dari mobil dan langsung menyekap korban dan memasukkannya ke ruang kemudi truk.Dengan mata tertutup, mulut dibekap, dan tangan terborgol, korban dibawa oleh para pelaku berputar-putarTerakhir, korban baru bisa menghirup udara segar setelah ditemukan warga bersama truknya di kawasan Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Sementara itu, Kapolsek Jetis AKP Siswinto, SH saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa korban sudah dilakukan pemeriksaan secara intensif oleh jajarannya.
Namun, dikatakannya, ada sesuatu yang janggal dalam kasus yang menimpa Agus Suwanda ini""Itulah, kenapa kami masih koordinasi dengan kepolisian di SurabayaKarena TKP-nya ada di Surabaya,"" imbuhnya.Kejanggalan itu, diungkapkannya, karena kejadian yang menimpa korban ini tak lumrah seperti kasus yang sama dan menimpa korban yang lainDiantaranya adalah pembuangan korban bersama kendaraannya""Jadi, yang diambil itu isinya sajaSedangkan, truk dan orangnya dibiarkan selamat,"" katanya.Dengan adanya kejadian ini, korban mengalami kehilangan besi 6 ton dengan kerugian materiil hingga puluhan juta rupiah(ron/yr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukan Sembarang Hipnotis
Redaktur : Tim Redaksi