jpnn.com, BALIKPAPAN - Puluhan sopir angkutan kota (angkot) di Balikpapan, Kalimantan Timur, menggelar unjuk rasa di depan DPRD Balikpapan, Rabu (11/10).
Mereka mengeluhkan maraknya angkutan online yang membuat penghasilan merosot.
BACA JUGA: Usai Kubur Anak, Lutfi Ditangkap Polisi
“Ini gara-gara hadirnya angkutan berbasis online,” ujar salah satu pengunjuk rasa sebagaimana dilansir Prokal.
Salah satu sopir bernama Jawa mengaku pendapatannya menurun sangat tajam sejak angkutan berbasis aplikasi bermunculan.
BACA JUGA: Brutal, Ali Tikam Dada 2 Pemuda
“Pak Wali, tolong, Pak. Kami juga butuh makan. Dulu Rp 50 ribu gampang dicari. Sekarang Rp 20 ribu saja susah, Pak,” ujar Jawa.
Sementara itu, sebagian driver angkutan online di Balikpapan memilih tak beroperasi.
BACA JUGA: Berulang Kali Digituin Ayah, Anak Melahirkan
Mereka khawatir bakal terjadi benturan antara sopir konvensional dengan online di lapangan.
“Di grup kami, teman-teman bilang banyak yang helmnya dipecahin di daerah Balikpapan Permai. Ada juga yang di Dam jalan MT. Haryono. Saya tidak berani memakai jaket dan helm Go-Jek karena takut,” ujar salah satu driver Go-Jek yang tidak ingin disebutkan namanya.
Sementara itu, Kabag Operasional Polres Balikpapan Kompol Supriyanto mengatakan, sampai saat ini tidak ada laporan tentang sweeping angkutan online, termasuk perusakan helm.
“Kami pastikan tidak ada sweeping yang dilaporkan oleh mereka,” terang Supriyanto.
Supriyanto menambahkan, demonstrasi itu berjalan terkendali.
Di sisi lain, sebanyak 12 orang perwakilan Organda sudah diterima DPRD dan Pemkot Balikpapan yang diwakili oleh kepala Dinas Perhubungan. (RARA/ARIYANSYAH/KPFM)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Okupansi Hotel Meningkat, PHRI Berharap Ada Direct Flight
Redaktur & Reporter : Ragil