Angky Camaro Meninggal Dunia

Setahun Setelah Transplantasi Ginjal

Selasa, 23 Juni 2009 – 06:45 WIB
JAKARTA - Keluarga besar PT Hanjaya Mandala (HM) Sampoerna Tbk berdukaAngky Camaro, Preskom perusahaan rokok di Surabaya itu, meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, pukul 01.20 waktu setempat, Senin (22/6)

BACA JUGA: Marcella Zalianty Segera Bebas



Pria kelahiran Bogor pada 16 Maret 1949 tersebut berjuang melawan penyakit ginjal yang dideritanya sejak empat tahun lalu
Pengusaha yang juga komisaris Grup Indomobil itu meninggal setahun setelah transplantasi ginjal di Tiongkok

BACA JUGA: Soal Falun Gong, Menlu Bantah Didikte Tiongkok



''Kami baru mendapatkan informasi dari keluarganya bahwa jenazah akan tiba di tanah air besok (hari ini, Red) dan langsung dibawa ke rumahnya di Bogor,'' ujar Direktur Komunikasi PT HM Sampoerna Tbk Niken Rachmat saat dihubungi Jawa Pos kemarin


Rencananya, jenazah Angky dimakamkan Jumat mendatang (26/6)

BACA JUGA: Konflik Ambalat Bisa Merembet ke Natuna

Menurut Niken, selama beberapa hari ke depan, para petinggi Sampoerna akan datang untuk melayat ke rumah duka di Jalan Pitaloka No3, Perumahan Villa Duta, Bogor

Niken menuturkan, Angky dirawat di Singapura sejak hampir sebulan lalu karena penyakit ginjalnya kambuh''Kondisinya mulai drop sejak dua minggu terakhir iniTapi, keluarga masih belum memberikan keterangan resmi soal penyebabnya,'' tuturnya

Di HM Sampoerna, ungkap Niken, Angky Camaro dikenal sebagai sosok aktifDia lantas mengenang kiprah Angky saat menjabat managing director HM Sampoerna sejak April 2002Saat itu, dia suka sekali melakukan perjalanan ke kantor cabang perusahaan rokok tersebut di seluruh Indonesia

Sampai akhir hayatnya, Angky masih menjabat presiden komisaris HM Sampoerna''Beliau sosok pemimpin yang dekat dengan karyawan,'' ujarnya

Sejumlah kolega merasa berduka atas kepergian AngkySalah satunya adalah Komisaris Utama PT Indomobil Suzuki International Soebronto LarasDia menilai Angky sosok pekerja keras dan berdedikasi pada perusahaan

Angky merupakan orang kepercayaan taipan Liem Sioe Liong atau Sudono Salim (Om Liem)''Hampir 30 tahun Angky bekerja di Grup SalimSejak awal 1982-an, dia bergabung dengan Indomobil,'' tutur Soebronto

Lulusan aeronautika dari Hamburg, Jerman, pada 1973 itu memulai karir di perusahaan otomotif asing, Volkswagen AG Wolfsburg, di posisi overseas production department selama dua tahunKemudian, dia gabung dengan German Motor Mfg (perusahaan gabungan Daimler Benz dan Volkswagen AG) di JakartaLantas, karirnya menanjak dari posisi production manager ke procurement manager hingga menjadi assistant finance director sampai 1981

Soebronto menceritakan, pada awal 1980-an, Grup Salim merekrut banyak profesional untuk bergabung dengan perusahaan yang menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM) Suzuki setelah membeli saham Indomobil (perusahaan milik Soebronto Laras dan Atang Latief)Angky merupakan salah satu di antara para profesional yang direkrut Salim''Selain pintar, dia juga sangat mencintai dunia otomotif,'' ungkapnya

Grup Indomobil akhirnya berkembang amat pesat, antara lain, berkat tangan dingin AngkyIndomobil tidak hanya menjadi ATPM Suzuki, tapi juga merek-merek lain, seperti Hino, Nissan, Mazda, Volvo, dan AudiSejumlah jabatan dipegangnya hingga mundur pada 2002 dengan jabatan terakhir wakil Presdir''Saya sangat terbantu dengan kehadiran Angky,'' kata Soebronto yang saat itu masih menjadi Presdir Indomobil

Angky lantas hengkang ke PT HM Sampoerna Tbk pada 2002Di perusahaan ini, dia membantu Putera Sampoerna yang menjadi CEOKetika pada 2005 keluarga Sampoerna melepas sahamnya ke perusahaan rokok asing Philips Morris International, Angky bertahanDia menjadi salah satu orang lama di HM Sampoerna yang dipertahankan Philips Morris

Pada 27 Mei 2008, rapat umum pemegang saham (RUPS) PT HM Sampoerna Tbk mengangkat Angky sebagai presiden komisarisTidak lama kemudian, Grup Salim kembali melirik AngkyPada 20 Juni 2008, Angky diminta untuk duduk sebagai direktur di PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan juga komisaris di PT Indomobil Sukses International Tbk

Presdir PT Indomobil Suzuki International Gunadi Sindhuwinata menuturkan, dirinya menjenguk Angky di Singapura Minggu pagi (21/6)Saat itu, tekanan darah Angky tidak stabil dan sangat rendahPadahal, kata dokter yang menangani kesehatannya, Angky harus mempertahankan tekanan darah pada level yang cukup stabil''Saat itu, beliau melihat saya datang, tapi kemudian tidur lagi,'' katanya.

Di rumah sakit, terang Gunadi, seluruh keluarga Angky - ibu, anak, dan adiknya- ketika itu berkumpulDia mendapatkan penjelasan, mungkin Angky mengalami komplikasi ginjal setelah menjalani cangkok di Tiongkok setahun lalu''Karena memang ginjal dari luar, perlu adaptasiMungkin ginjalnya menolak atau terkena serangan virusTapi, dokter yang lebih tahu,'' tuturnya.

Gunadi mengatakan tidak bisa lama membesukSore harinya, dia harus kembali ke tanah airTetapi, dia tetap mendapatkan kabar terakhir soal kondisi AngkySeorang temannya yang masih berada di rumah sakit Mount Elizabeth secara periodik mengirimkan kabar terbaru kesehatan Angky lewat pesan singkat (SMS)

Dia dikirimi SMS itu setiap jam''Beberapa kali saya dapat SMS yang menyatakan tekanan darahnya mulai naikJadi, kita berharap kondisinya akan mulai membaikTapi, Tuhan akhirnya berkehendak lain,'' tuturnya dengan nada berduka(wir/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menlu Ragukan Teori Kematian David


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler