jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, menyambut baik dengan kegiatan sosialisasi program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Masyarakat Peduli (MP) BPJS DKI. Dia berharap melalui kegiatan tersebut masyarakat kian paham dengan maksud pembentukan BPJS.
"Bahwa BPJS diarahkan untuk mendukung ??program kualitas hidup manusia Indonesia dan pastikan adanya jaminan perlindungan sosial kepada para tenaga kerja," ujarnya saat membuka kegiatan di Jakarta, Minggu (26/11).
BACA JUGA: Anies Persembahkan Tausiah Kebangsaan untuk Pahlawan
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pun menyampaikan terima kasihnya atas peran Korwil MP BPJS DKI. Soalnya, turut membantu pemerintah, agar pelayanan ketenagakerjaan dan perlindungan masyarakat terus-menerus dilakukan secara sungguh-sungguh (all out).
"Keterlibatan MP BPJS DKI selama ini sudah berkontribusi dan ikut awasi pelaksanaan BPJS Ketenagakerjaan. Kita berikan tepuk tangan," ajaknya dan disambut tepuk tangan sekitar 100 orang yang hadir dalam kegiatan tersebut.
BACA JUGA: Sutarmidji: Kalau Anies kan Cuma Berani Satu, Alexis
Kepala Divisi Sekretaris Badan BPJS Ketenagakerjaan Hidayatullah Putra pun mengapresiasi kerja-kerja MP BPJS. Sebab, selama ini kerja-kerja MP BPJS di lapangan dalam menyosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan cukup konkret.
"Ini sangat nyata, riil kegiatannya. Saya sering update. Terakhir yang dilakukan di Riau, sampai ke masjid-masjid, ke marbot-marbot," katanya mewakili Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto.
BACA JUGA: Eks Plt Gubernur DKI Bantah Tudingan Anies soal Staf Ahok
Hidayat kemudian menerangkan total peserta BPJS Ketenagakerjaan secara nasional mencapai 24,3 juta orang, baik pekerja formal maupun informal.
Dua puluh persen diantaranya teregister di Jakarta. Jumlah tersebut belum maksimal, mengingat potensi pekerja formal sekira 50 juta jiwa dan 70 juta jiwa informal.
Menurutnya, BPJS Ketenagakerjaan tak bisa menjangkau seluruh pekerja maupun perusahaan, agar terdorong menjadi peserta, karena berbagai persoalan. Namun, perlahan hambatan ini mulai terkikis sejak bermitra dengan MP BPJS. "Konkret kolaborasi dengan MP BPJS," akunya.
Sementara itu, Koordinator Nasional (Kornas) MP BPJS Hery Susanto menerangkan, dirinya sengaja menggagas lembaga yang fokus terhadap jaminan sosial masyarakat, lantaran menjadi tugas pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi. Sayangnya, partisipasi masyarakat masih minim.
Karenanya, dia mendorong jajaran pengurus MP BPJS DKI aktif mendampingi para pekerja untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sampai mengurus klaim.
"Walaupun jadi tugas dari kelurahan, tapi banyak yang cuek. Makanya, MP BPJS harus hadir, peduli," serunya.
Hery juga meminta MP BPJS DKI membuahkan sejumlah rekomendasi dalam Rakorwil tersebut. Kemudian, disampaikan ke Pemprov DKI, agar diimplementasikan kepada masyarakat.
Sedangkan Korwil MP BPJS DKI Syarif menyatakan siap bersinergi dengan Pemda DKI dan BPJS Ketenagakerjaan dalam mendorong partisipasi masyarakat ibu kota.
Sekretaris Komisi A DPRD DKI ini pun mengusulkan, agar setidaknya iuran BPJS Ketenagakerjaan mereka turut ditanggung pemda sebagian.
"Bagaimana kalau patungan? Kita dulu sponsori, nanti APBD," katanya mencontohkan skema pembayaran.
Wakil ketua DPD Gerindra DKI itu juga mendorong pekerja informal dan rawan risiko kecelakaan kerja, turut diajak menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Tukang gali kubur dan juru parkir, misalnya.
Syarif juga mendorong Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta segera membuat data base peserta BPJS Ketenagakerjaan, baik mandiri maupun dibiayai negara. "Mumpung di sini ada pak kadis," tutup politisi berkepala pelontos ini.? (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Anies, Relawan Minta TGUPP Dibubarkan Saja
Redaktur & Reporter : Adil