jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus berhati-hati dalam memilih pejabat kepala Dinas Kesehatan. Pasalnya, kerja dinas tersebut bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Kadis Kesehatan harus bersih dari tindakan koruptif karena sangat merugikan institusi dan memperburuk pelayanan," kata Direktur Eksekutif Jakarta Monitoring Network (JMN), Ahmad Sulhy melalui pesan singkat, Rabu (19/9).
BACA JUGA: Hanura Minta Anies Terbitkan Pergub Tunggakan Penghuni Rusun
Sulhy menyatakan, kriteria Kadinkes harus yang benar-benar memahami dunia kesehatan, sehingga tidak terlalu ikut campur dalam pengadaan alkes atau non alkes.
Menurut Sulhy, Kadinkes harus memosisikan diri sebagai pengarah dan penanggung jawab atas semua program kedinasan. Sebab, jika terlibat secara terang-terangan mengatur pengadaan tidak akan fokus dengan pelayanan kesehatan warga ibukota.
BACA JUGA: Anies Diminta Awasi Ketat Pengadaan Alkes di Dinkes
"Kadinkes harus bersih dari kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN). Yang penting, harus berani kembalikan Dinkes DKI sebagai pelayan kesehatan warga,” ujar Sulhy.
Dia menyarankan, Gubernur Anies mengangkat Kadinkes dari lingkungan internal karena memahami persoalan.
BACA JUGA: Taufik Bisa Rusak Citra Bersih Anies
"Tentu, harus punya visi membangun menjadikan Dinkes modern, maju, dan kredibel. Siapa calonnya? Itu kewenangan Pak Anies. Saya kan hanya menyarankan,” ucapnya. Saya berharap, gubernur tak angkat Kadinkes dari luar,” tambah Sulhy. (dod)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bela Anak Buah Anies, Fraksi PDIP Walkout dari Rapat Banggar
Redaktur & Reporter : Adil