JAKARTA - Musim haji baru saja selesai berlangsung dua pekan silam tapi animo masyarakat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci kian tak terbendungData terbaru Kementerian Agama (Kemenag) menyebutkan, tiap hari rata-rata 2 ribu orang menyetor di berbagai BPS-BPIH (Bank Penerima Setoran-Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji)
BACA JUGA: BNP2TKI Sediakan Layanan Online Bagi TKI
Mereka mendaftar untuk mendapatkan nomor kursi antrean untuk berangkat rata-rata 4-5 tahun mendatang."Waiting list ke Tanah Suci secara nasional sudah mencapai 1 juta antrean," kata Dirjen Haji dan Umrah Kemenag, Slamet Riyanto di kantornya jalan lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (30/12).
Walaupun antrean haji semakin menumpuk, Slamet menjamin pihaknya akan meningkatkan layanan pendaftaran haji
BACA JUGA: Saksi Kunci Susno Urung Bersaksi
"Tentunya tanpa melupakan prinsip nirlaba," kata dia.Direktur Pengelolaan BPIH dan Sistem Informasi Haji, Achmad Djunaedi mengatakan, setoran baru pendaftaran haji mencapai 60 ribu orang
BACA JUGA: Saksi Ahli Tak Salahkan Ariel
Keberadaan empat bank ini dengan demikian menambah jumlah BPS BPIH yang telah ada, antara lain 4 bank pemerintah (Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN), 2 bank syariah (Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia), 1 bank swasta (Bank Bukopin), dan 14 bank pemerintah daerah."Dana setoran haji di perbankan saat ini telah mencapai jumlah Rp 22 triliunDana tersebut tidak termasuk Dana Abadi Umat (DAU) sebesar Rp 1,6 triliunDAU belum digunakan sejak masa Menag Maftuh Basyuni," papar Slamet
Dana setoran awal terkumpul dari setiap calon haji yang diwajibkan setor ke bank sebagai setoran awal Rp 20 juta, yang kini naik menjadi Rp 25 jutaPenggunaan bunga dari dana calon haji Rp 22 triliun tersebut akan dikembalikan untuk operasional jamaah haji
"Seperti untuk biaya paspor, biaya makan di Madinah, biaya identitas, biaya manasik haji, biaya embarkasi dan lain-lainSemuanya digratiskan dengan hasil dari bunga uang muka setoran Siskohat para calon haji tersebut." Kata dia.
Secara terpisah, Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Rusliwa Soemantri mengusulkan agar ke depan pengelolaan dana haji dilakukan lembaga keuangan tersendiri sehingga pemanfaatannya bisa memberi dampak lebih besar lagi bagi perekonomian nasionalDia menyontohkan pengelolaan dana haji di Malaysia dengan Tabung Haji"Saat krisis berlangsung, dana tersebut dapat memberi kontribusi penguatan ekonomi negeri jiran itu."kata Gumilar.
Gumilar mengatakan, mengelola penyelenggaraan ibadah haji tidak mudah karena menyangkut banyak orangSesuai kuota, jemaah haji Indonesia sudah mencapai 221 ribu orangGumilar berharap pelayanan haji lebih baik lagi dengan melakukan beberapa perubahan agar optimalisasi penyelenggaraannya dapat memberi manfaat lebih besar lagi bagi umat muslim di tanah air
"Bila hal ini dapat dilakukan, saya yakin ke depan, masalah ibadah haji akan dapat menyentuh masyarakat muslim kurang mampu," pungkas dia(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Animo Berhaji Makin Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi