Antasari Disebut Pernah Akan Menangkap Boediono

Jumat, 29 November 2013 – 15:31 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Menteri Ekonomi Rizal Ramli menceritakan kisah menarik soal percobaan perampokan Bank Indover oleh Wakil Presiden Boediono ketika menjabat Gubernur Bank Indonesia. Karena itu Boediono pernah diancam Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat itu, Antasari Azhar. Kejadian ini terjadi sekitar dua pekan sebelum bailout Bank Century.

Menurut Rizal, saat menjabat sebagai Gubernur BI tahun 2008, Boediono pernah meminta izin kepada DPR dan KPK untuk mem-bailout Bank Indover. Bahkan Boediono juga telah mempresentasikan ke DPR soal dampak ekonomi yang bisa melanda Indonesia jika Bank Indover tidak disuntik dana Rp 5 triliun.

BACA JUGA: Bantah Pemulusan Untuk IMB, Hanya Tekankan Retribusi

"Indover tidak di suntik Rp 5 triliun, kepercayaan invenstor rontok, arus modal asing berkurang, gonjang ganjing dinilai tukar rupiah. Itu yang diungkapkan Boediono (ke DPR)," kata Rizal dalam diskusi soal perekonomian di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (29/11).

Nah, setelah melakukan presentasi di DPR, lanjut Rizal, Boediono menemui Ketua KPK saat itu, Antasari Azhar untuk menggolkan niatnya mem-bailout Bank Indover. Sayangnya, rencana itu ditolak mentah-mentah oleh Antasari. Sebaliknya yang terjadi, Antasari mengancam akan menangkap Boediono jika BI benar-benar mem-bailout Indover.

BACA JUGA: Mobil Plat Merah yang Disita KPK Bukan Milik Pemerintah

"Dia (Boediono) lupa kalau Antasari mantan asisten Jaksa Agung Marzuki Darusman, waktu itu Indover bermasalah, dan Marzuki pergi ke Belanda untuk cek, aspek kriminal. Kalau kolaps bisa berdampak enggak ke Indonesia," jelasnya.

Faktanya, lanjut Rizal, cerita Boediono soal bahaya seandainya Bank Indover kolaps tak sejalan dengan pernyataan gubernur bank Belanda, karena pemerintah Belanda sudah menangani permasalahan Bank Indover dan dipastikan kalaupun bank itu kolaps, tidak akan berdampak pada Indonesia.

BACA JUGA: RI 1 Disebut Dalam Sadapan Kasus SKK Migas

"Gubernur Central Bank Belanda bilang enggak ada apa-apanya karena ini sudah dijamin," tegas dia.

Nah, di balik cerita ini, tegas Rizal Ramli, maka ide mem-bailout Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun hanya kebohongan saja, karena Boediono saat itu pernah gagal merampok Bank Indover.

"Ide bailout Century itu bohong, ia (Antasari) mengancam jika pak Boediono suntik Rp 5 triliun saya akan langung tangkap. Batal gunakan Bank Indover. Dua minggu kemudian ada ide nambal bank bocor lagi, Bank Century. Akhirnya disuntik Rp 6,7 triliun," tuturnya.

Malahan Rizal menduga tujuan bailout Bank Century hanya untuk pendanaan kampanye pada Pemilu tahun 2009, karena sumber dana politik kala itu salah satunya disebut dari hasil merampok bank, di samping impor pangan seperti beras, kedelai, Migas, dan distribusi perizinan.(Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... FPD: Timwas Century Bukan Hakim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler