Antasari : Saya Akan Ceritakan Semua

Sabtu, 23 April 2011 – 05:50 WIB
Antasari Azhar.

TERPIDANA kasus pembunuhan berencana terhadap Nasrudin Zulkarnain,  Antasari Azhar, kemarin (22/4) dijenguk belasan aktivis dari Dewan Penyelamat Negara (Depan) di Lapas TangerangTerpidana 18 tahun penjara yang pernah duduk di kursi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu blak-blakan mengungkapkan latar belakang kasus yang menimpanya

BACA JUGA: Hary Tanoe Dituding Lecehkan Peradilan



Antasari menyebut dirinya korban rekayasa untuk menyingkirkannya saat menjadi ketua KPK
Sebab, banyak kasus yang sedang dia usut mengarah ke penguasa

BACA JUGA: Komnas HAM Dalami Insiden Mesuji

Berikut adalah cuplikan paparan Antasari, baik dalam wawancara dengan wartawan maupun kepada para aktivis Depan

 
Bagaimana proses hukum Anda saat ini?

Sebentar lagi saya akan mengajukan PK (peninjauan kembali)

BACA JUGA: Berstatus Tersangka, Sesmenpora Ditahan KPK

Saya tidak mementingkan apakah saya akan bebas atau tidakBukan putusan formal yang saya pentingkanSaya ingin menyampaikan fakta agar nurani publik tergerakItu yang pentingSaat mengajukan PK, saya akan membacakannya sendiriSaya punya maksudKalau lawyer yang membacakan, tidak ada nilaiSaya juga sudah memecat semua pengacara sayaSaya cuma pakai satu, Maqdir IsmailYang lain sudah tidak ikut dalam perjuangan ini.
 
Semasa memimpin KPK, Anda bilang pernah ditemui orang untuk mengintervensi sebuah kasus?

Ini saya tidak membuka, saya hanya berceritaMungkin bisa konfirmasi dengan Pak Boediono yang sekarang jadi Wapres(Saat Boediono masih gubernur Bank Indonesia/BI), saya pernah ditemui di kantor saya di KPKPak Boediono ingin menyelamatkan Bank Indover (bank di Belanda yang sahamnya dimiliki BIKarena kolaps pada 2008, pengadilan Belanda memberikan opsi bailout atau bangkrut)

Saya katakan janganTidak menguntungkanPotong saja (maksudnya, dilepas)Kenapa Indover harus disuntik? Pak Boediono bilang sudah ada persetujuan DPRSaya cek ke DPR, ternyata tidak ada persetujuan DPR

Saya bilang, "Pak, kalau Bapak teruskan, saya usut!" Lagi pula, kalau kita potong, masih untungSilakan tanya Pak Boediono, benar atau tidak pertemuan ituKalau Pak Boediono mengelak, ya ketemu sayalah.
 
Anda masih dendam dengan pihak-pihak yang merekayasa kasus ini?

Mungkin ini perjalanan hidup yang saya hadapiSaya tidak menyebut A, B, CSaya tidak dendam kepada siapa punTak ada sedikit pun dalam hati sayaSaya seperti ini (karena) ingin memperbaiki apa yang adaDulu, saya ingin perubahan (semasa) menjadi ketua KPKIngin mencari terobosanDi KPK pun saya ingin melakukan perbaikanSaya semata-mata seorang profesional penegak hukumBukan politikus, tapi saya tahu politik
 
Karena kasus apa sebenarnya Anda direkayasa?

Kasus itu (pembunuhan berencana terhadap Nasrudin Zulkarnaen) bersamaan dengan masalah Aulia Pohan (besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tersangkut dana YPPI, yayasan milik BI), tender teknologi informasi KPU, saat saya mengusut dua pimpinan KPK yang menerima suap (Bibit Samad Rianto dan Chandra Marta Hamzah), totalitas mengusut upah pungut dengan Mardiyanto (Mendagri)Anda jawab sendirilah.
 
Sejak kapan Anda dipindah ke Lapas Tangerang?

Saya di sini baru tiga bulanSebelum di sini, saya di mana? Tidak ada yang mempertanyakanMengapa saya ada di sana terus (sebelum di Lapas Tangerang, Antasari dipenjara di Rutan Polda Metro Jaya)? Itu tidak lazimSeorang Antasari belum boleh ngomongTidak boleh berinteraksiMungkin takut apa yang saya tahu akan disampaikan ke orang lain

Rencananya, apa yang saya ketahui tentang penegakan hukum akan saya tuangkan dalam bukuTebalnya sekitar 500 lembarDalam buku itu akan saya ceritakan semuaSiapa saja orang yang datang ke saya untuk intervensiTemanya, strategi penegakan hukum abad 21Di situ saya sebutkan juga tentang reformasi hukum acara pidana di IndonesiaSebab, kalau tidak direvisi, rekayasa perkara bisa terus berlangsung.
 
Anda bilang saat ini memiliki novum (alat bukti baru) yang akan diajukan dalam PKApa itu?

Itu kan peluru sayaTidak mungkin saya katakan apa novum ituKalau saya katakan, orang akan tahuBisa habis saya.
 
Baiklah, ini bukan untuk ditulis di koranKira-kira bisakah digambarkan apa saja itu?

Tidak bisaAnda jangan begituApa jaminan Anda kalau itu tidak akan Anda tulis? Tidak, itu tidak bisa saya katakan.
 
Keluarga terus mendukung Anda?

Jelas mereka mendukungSetiap saat mereka membesukDalam seminggu, hampir setiap hari kecuali hari liburMereka membawakan makanan dan menguatkan saya.
 
Apa makanan kesukaan yang selalu dibawakan istri?

Tempe gorengSeperti ini nih (Antasari mengambil tempe goreng pipih dan mencocolnya pada sambel tomat)(aga/c2/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora Terkejut Anak Buah Ditangkap KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler