Anti-Kadhafi Bertekad Rebut Tripoli

Sabtu, 05 Maret 2011 – 14:14 WIB

TRIPOLI - Bentrok antara pejuang oposisi dengan tentara dan milisi yang loyal kepada pemimpin Libya Muammar Kadhafi terus berlangsungPara pejuang dan demonstran bertekad untuk terus merangsek ke wilayah barat dan menembus Tripoli serta merebut kendali ibu kota dari tangan kubu Kadhafi.

Bahkan, Kepala Dewan Nasional Libya (kelompok penentang Kadhafi) Mustafa Abdel Jalil menegaskan bahwa para pejuang yang dipimpinnya bertekad merebut kemenangan, khususnya di Tripoli

BACA JUGA: Belanja Militer Tiongkok Rp 803,5 Triliun

"Rakyat akan terus berjuang dan tidak akan menyerah
Tekad kami: menang atau mati

BACA JUGA: 30 Personil Tim Peninjau RI Siap Dikirim ke Kamboja-Thailand

Kami tidak akan berhenti berjuang sampai seluruh negeri ini bebas (dari rezim Kadhafi)," seru Abdel Jalil saat menyemangati para demonstran dan oposisi di sebuah lapangan Kota Al Bayda, timur Libya, Jumat (4/3)


Di kota yang saat ini dikuasai kelompok oposisi itu, mantan menteri kehakiman (menkeh) Kadhafi tersebut terus menggelorakan semangat demonstran

BACA JUGA: Timor Leste Resmi Melamar ke ASEAN

Pidato Abdel Jalil sontak disambut antusiasi massa"Libya menuju merdekaKadhafi harus turun dan pergi," seru massa.

Para pejuang oposisi bertekad untuk melanjutkan aksi mereka ke wilayah kekuasaan Kadhafi di pusat Kota Tripoli"Babak baru akan terjadi di ibu kota," teriak massa.

Menurut Abdel Jalil, banyak pejabat dan anggota rezim Kadhafi kini telah bergabung ke kubu oposisiTetapi, dia mengakui bahwa Kadhafi menyusupkan pula orang-orangnya ke kelompok oposisi"Jangan dengarkan dan biarkan mereka memorak-porandakan revolusi kitaRezim lama sudah berlalu," lontarnya"Kalian semua juga harus selamatkan LibyaJangan hancurkan bangunan dan gedung-gedungSemuanya milik kita sekarang," lanjutnya.

Ditanya Reuters apa yang akan dilakukan dewan pimpinannya, Abdel Jalil menjawab"Kami akan kirimkan pesan ke Barat (bagian barat Libya yang pro-Kadhafi, Red) dan seluruh rakyat bahwa negeri ini akan menjadi negara demokratis," tuturnya.

Oposisi terus merangsek ke wilayah-wilayah yang diduduki loyalis KadhafiLusinan pejuang oposisi yang bersenjata terlihat menuju kota pantai Uqayla, sekitar 280 km sebelah barat Benghazi, kota terbesar kedua di Libya yang menjadi markas utama oposisi.

Wartawan Agence France-Presse (AFP) yang ada di wilayah sekitar 20 km barat Uqayla menuturkan bahwa dirinya melihat sejumlah kendaraan berisi 60-70 pejuang oposisi melaju di jalan rayaKonvoi itu bergerak menuju Raslanuf, kota kilang minyak yang diduduki pro-Kadhafi dan terletak sekitar 600 km sebelah timur Tripoli.

Kolonel Bashir Abdulkadir, perwira militer yang membelot dari rezim Kadhafi, membeberkan bahwa pihaknya telah mengirim sekitar 20 kendaraan dan truk berisi suplai bantuan dari Uqayla di timur ke BregaDi kota itu, banyak pejuang oposisi tewas dan terluka dalam serangan pasukan Kadhafi pada Rabu lalu (2/3)Saat ini, koalisi demonstran dan oposisi menguasai wilayah timur Libya dan beberapa kota di barat sejak revolusi meletus kali pertama pada 15 Februari lalu.

Pertempuran hebat antara oposisi dan tentara pro-Kadhafi pun meletus di Raslanuf kemarin siangSedikitnya, empat orang tewas dalam bentrok itu"Mereka (tentara pro-Kadhafi) menembakkan roket-roket GradSaya menyaksikan empat pejuang tewas di depan saya karena dihantam roket," ungkap Marai, pejuang oposisi, sekitar 10 km sebelah barat Raslanuf"Mereka mengerahkan helikopterKami tidak memiliki senjata berat," tambahnya.
 
Kendati begitu, para pejuang anti-Kadhafi berhasil merebut bandara di Raslanuf"Para pemberontak mengklaim bahwa mereka telah berhasil mengambil alih bandaraKami juga mendapat telepon dari garis depan bahwa oposisi telah menguasai bandara," kata koresponden Reuters Mohammed Abbas mengutip informasi dari dua pejuang oposisi, Ahmed Harram dan Atef Orfi.

Di Kota Zawiyah, sekitar 50 km barat Tripoli, pasukan Kadhafi juga terlibat bentrok dengan oposisi selama beberapa jamKota itu memang berada dalam kekuasaan oposisi

"Sejak pukul 11 siang hingga sore ini, tentara bayaran Kadhafi yang umumnya berasal dari Afrika menembaki warga di sini," kata Ibrahim, penduduk lokal, kepada Reuters"Ratusan orang terluka dan dilarikan ke rumah sakitKami tidak punya pilihan, kecuali terus berjuang melawan diktator," lanjutnya.

Sebuah fasilitas minyak di Zueitina, selatan Kota Benghazi, hancur dan rusak parahStasiun televisi Al Jazeera menayangkan asal tebal dari sebuah kilang yang terbakar memenuhi langit kota tersebut

Abdullah al-Mahdi, juru bicara oposisi, kepada Al Jazeera menuturkan bahwa para pejuangnya siap menyerang Tripoli jika komunitas internasional nanti memang menerapkan zona larangan terbang di LibyaLangkah itu diyakini bisa melemahkan kekuatan Kadhafi

AS dan negara-negara Barat telah mendesak agar Kadhafi mundurMereka juga mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk kemungkinan pemberlakuan zona larangan terbangKendati begitu, mereka juga khawatir bahwa keterlibatan serangan militer asing di Libya bisa menganggu stabilitas eksporter minyak terbesar ke-12 di dunia tersebut.

Di Distrik Tajoura, Tripoli, demonstran dihujani tembakan oleh kubu pro-Kadhafi setelah salat Jumat kemarinTentara dan polisi pro-Kadhafi berupaya membubarkan massa yang berkumpul di halaman Masjid Murat AdhaRatusan orang meneriakkan agar Kadhafi turun dari kekuasaannya

Masih kuatnya pasukan pro-Kadhafi terkait erat dengan penguasaan senjata dan dana yang melimpahItu sebabnya mereka bisa bertahan di Tripoli meski banyak wilayah Libya telah jatuh ke tangan oposisi.

Yang terbaru, sebuah kapal bergerak dari Kota Pelabuhan Harwich, Inggris, menuju Libya, dengan mengangkut uang GBP 100 juta atau USD 160 juta (sekitar Rp 1,44 triliun)Seluruh uang yang diangkut adalah uang dinar LibyaKapal tersebut akhirnya ditahan dan disita pihak berwenang di Inggris.

"Kapal itu hendak menuju Libya, tetapi kembali ke Inggris Rabu pagiKapal tersebut digiring ke Pelabuhan Harwich oleh kapal HMS Vigilant dan UK Border Agency," kata juru bicara kementerian dalam negeri Inggris kemarin"Kargo dalam kontainer di kapal itu berisi mata uang Libya," lanjutnya.

Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB melarang perjalanan para pemimpin Libya dan membekukan seluruh aset keluarga KadhafiInggris juga telah membekukan aset Kadhafi di negeri ituThe Daily Telegraph melaporkan bahwa aset Kadhafi di Inggris ditaksir sekitar GBP 20 miliar (sekitar Rp 288 triliun)(AFP/AP/Rtr/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Opsi Damai di Yaman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler