BEIJING - Anggaran militer Tiongkok terus meningkatKemarin (4/3), parlemen Negeri Panda itu mengumumkan secara resmi bahwa persentase anggaran belanja militernya meningkat dua digit
BACA JUGA: 30 Personil Tim Peninjau RI Siap Dikirim ke Kamboja-Thailand
Tahun ini, anggaran belanja militer Tiongkok mencapai 601, 1 miliar yuan atau sekitar Rp 803,5 triliunLi Zhaoxing, jubir parlemen nasional Tiongkok, mengatakan bahwa kenaikan anggaran yang cukup signifikan itu tidak ada hubungannya dengan ketegangan di Semenanjung Korea
BACA JUGA: Timor Leste Resmi Melamar ke ASEAN
Meskipun, Tiongkok sempat memprotes latihan militer gabungan Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Selatan (AS) di perbatasan Korea Utara (Korut)Menurut dia, memang sudah waktunya pemerintah menaikkan anggaran belanja militer
BACA JUGA: Opsi Damai di Yaman
"Tiongkok selalu memberikan perhatian serius pada besar kecilnya anggaran belanja pertahanan (militer)," ujar Li seperti dikutip Agence France-PresseMenurut dia, nilai bujet tersebut termasuk kecil bila dibandingkan dengan negara-negara lainSetelah dideklarasikan kemarin, anggaran belanja militer itu diajukan ke parlemenSelanjutnya, parlemen lah yang akan mengesahkan anggaran tersebut
Dibanding tahun lalu, anggaran belanja militer Tiongkok kali ini 12,7 persen lebih banyakTapi, Li menegaskan bahwa persentase kenaikan anggaran itu masih cukup rendahApalagi, jumlahnya hanya 6 persen dari total anggaran negara"Kenaikan (anggaran militer) ini sama sekali bukan ancaman bagi negara manapun," tandas politikus 70 tahun tersebut dalam jumpa pers di ibu kota, Beijing, kemarin
Kendati demikian, persentasi anggaran belanja militer yang naik dua digit itu membuat AS dan sekutunya khawatirReaksi serius dilontarkan Washington, Tokyo, Canberra dan beberapa negara tetangga TiongkokMereka khawatir, dengan kenaikan anggaran belanja tersebut, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) bakal melipatgandakan persenjataan mereka.
Dengan kekuatan militer yang cukup besar dan didukung anggaran yang melimpah, AS dan sekutunya khawatir, PLA bakal berdampak burukTerutama, pada hubungan Beijing dan Taipei yang tidak pernah harmonisSebab, belakangan, AS dan Taiwan juga meningkatkan kerja sama mereka di bidang militerBeberapa kali, AS mengirimkan persenjataan mutakhir pesanan Taiwan
Terpisah, Willy Lam mengatakan bahwa nilai anggaran yang diumumkan Tiongkok kemarin tidak riil"Anggaran yang mereka deklarasikan itu mungkin hanya separo atau malah sepertiga dari nilai sebenarnya," ungkap pakar Tiongkok pada Chinese University of Hong Kong tersebut
Dia yakin, seluruh peningkatan anggaran itu akan dialokasikan pada persenjataan"Kembali tingginya kenaikan anggaran belanja PLA menunjukkan bahwa kekuatan militer Tiongkok juga meningkatMereka jelas tidak mau ketinggalan dari Rusia dan AS," lanjut Lam
Tahun lalu, anggaran belanja militer Tiongkok relatif sedikitPencairan dana pertahanan itu pun seret karena saat itu, Tiongkok sedang fokus merehabilitasi perekonomiannya pasca diempas krisis global(hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerima Nobel Tak mau Dipecat
Redaktur : Tim Redaksi