Antisipasi Bencana Alam dengan Menciptakan Kota Tangguh

Jumat, 10 Maret 2017 – 16:21 WIB
Suasana pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (1/6). Proses konstruksi pembangunan MRT baru mencapai 40 persen dengan pekerjaan mencakup pemasangan box girder atau gelagar pada struktur layang MRT. Foto: Ismail/Indopos/JPNN.com Ilustrasi by: Ismail/Indopos

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia terus menerus dirundung bencana alam mulai dari tanah longsor, gempa bumi, juga banjir di banyak daerah. Tak sedikit korban jiwa dalam peristiwa-peristiwa bencana alam tersebut. Tetapi, langkah antisipasi yang memadai belum juga dilakukan oleh pemerintah.

Ketua Ikatan Alumni Instiut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 77 Triharyo Soesilo, mengatakan, bencana alam yang sering memakan korban di Indonesia harus diantisipasi dengan serius.

BACA JUGA: Aliran Uang e-KTP dan Pembubaran Parpol

Salah satunya dengan persiapan dan perencanaan yang terpadu dan melibatkan berbagai pihak di antara para insinyur Indonesia untuk membangun kota-kota yang tangguh.

Demikian disampaikan Triharyo saat diskusi terbuka "Menciptakan Kota Tangguh" di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Jumat (10/3)

BACA JUGA: KPK Panggil Eks Komisaris Lippo Group Tersangka Suap

Triharyo menjelaskan, para alumni ITB angkatan 77 yang sudah tersebar di berbagai komunitas dan lembaga melaksanakan diskusi terbuka menggandeng delegasi dari Australia dan para pengambil kebijakan di pemerintahan.

Mereka juga melibatkan para tenaga ahli dalam bidang-bidang perencanaan tata kota untuk berbagi pengalaman dan gagasan yang realistis dan tepat guna.

BACA JUGA: Lagi, KPK Garap Kanwil DJP Jakarta

"Pertemuan ini membahas tentang bagaimana caranya mengembangkan dan menjadikan kota-kota di Australia dan Indonesia, agar menjadi kota yang tangguh," ujar Triharyo.

Lebih lanjut, kata Triharyo, konsep kota tangguh tersebut untuk mengantisipasi melonjaknya pertumbuhan penduduk serta tantangan bencana alam akibat cuaca yang ekstrim.

"Dan beberapa kota di Indonesia seperti Semarang dan Jakarta sedang mengejar prestasi sebagai 100 Kota tertangguh di dunia, " ungkap Triharyo

Triharyo menyatakan ciri-ciri kota tangguh adalah kota yang mampu menyediakan air minum yang berkualitas baik, melakukan pengolahan air limbah yang teratur, memiliki sistem transportasi massal yang efisien dan terintegrasi, serta mempunyai sistem manajemen pengelolaan bencana yang cepat-tanggap.

Alumni ITB angkatan 1977 mengadakan acara ini sebagai salah satu rangkaian Acara Reuni yang ke-40 tahun. Pada reuni 30 tahun di tahun 2007, para alumni ITB77 ikut memperkenalkan dan mendorong penerapan Teknologi dan Kebijakan Bahan Bakar Nabati (BBN) di Indonesia.

Saat ini Biodiesel, yang merupakan salah satu jenis BBN, telah mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor Bahan Bakar Solar. Pada reuni tahun ini, ITB77 berupaya mempromosikan dan mendorong tentang Kota Tangguh (Resilient Cities) dan juga Perusahaan Tangguh (Resilient Companies). (ald/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Bidik Korporasi di Kasus E-KTP


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Tata kota  

Terpopuler