Antisipasi Perampokan, Taksol Pasang Tombol Darurat di Mobil

Rabu, 20 Juni 2018 – 03:05 WIB
Mobil Datsun (kiri) milik korban berhasil ditemukan polisi. Jasad korban saat dievakuasi polisi (kanan). Foto: sumeks

jpnn.com, PALEMBANG - Asosiasi Driver Online (ADO) berencana memasang tombol darurat di semua mobil taksi online (taksol).

Hal itu untuk mengantisipasi terulangnya kasus perampokan maupun pembunuhan terhadap para driver taksol.

BACA JUGA: Driver Taksol Dirampok, ADO: Selalu Waspada dan Berhati-hati

“Target kami, Agustus sudah bisa terpasang. Uji coba 1.000 unit dulu,” ujar Malwadi, sekjen DPD ADO Sumsel, kepada Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group), tadi malam (19/6).

Dia menerangkan, saat ini tombol darurat baru ada untuk penumpang yang dibuat aplikator langsung seperti Grab. “Tombol itu ada di aplikasi Grab. Jadi jika penumpang merasa dalam keadaan bahaya bisa menekan tombol tersebut,” jelasnya.

BACA JUGA: Inilah Peran Tiga Pelaku Pembunuhan Driver Taksol di Muba

Jika tombol darurat ditekan akan mengirimkan SMS pemberitahuan bahaya ke lima nomor keluarga yang didaftarkan penumpang ke aplikasi dan polsek terdekat.

“SMS itu juga nanti mencantumkan informasi order taksol terakhir dan lokasi mobil,” tuturnya.

BACA JUGA: Kasus Perampokan Taksol, Kapolda Sumsel: Mereka Sangat Sadis

Hanya saja, aplikator belum menyiapkan tombol darurat serupa bagi driver, padahal ini penting. Itulah kenapa pihaknya berinisiatif membuat itu.

Tapi, kata dia, tombol darurat tak sekadar di aplikasi, tapi betul-betul ada tombolnya yang dipasang di mobil. “Kalau cuma di aplikasi kan, hp dibuang selesai. Kami jadi sulit melacak kejadian,” ujarnya.

Selama ini, kata dia, beberapa anggota ADO memasang GPS. Dengan GPS ini, pihaknya bisa melacak posisi driver yang mungkin mengalami bahaya. Tapi pihaknya merasa masih perlu memasang panic button sebagai modifikasi. “Tombol ini nanti alarmnya langsung terkoneksi ke server kami dan pihak kepolisian terdekat,” ujarnya.

Selain memancarkan sinyal bahaya, driver yang memencet tombol ini akan membuat mobilnya langsung shutdown (mati otomatis).

“Sistemnya sedang kami rancang, butuh biaya besar, makanya kami juga gandeng investor,” ujarnya. Driver yang memasang tombol ini akan dikenakan biaya untuk maintenance bulanan, operasional server, dan gaji admin 24 jam.

Tak hanya bagi anggota ADO, pihaknya juga akan memasang ke seluruh mobil driver taksol. “Kita terbuka untuk seluruh driver,” ujarnya. Malwadi menyebut sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar mendukung rencana ini. “Sudah kami bicarakan dengan pihak kepolisian, intinya mereka responsif,” jelasnya.

Dengan kasus yang ada, kata dia, driver diimbau tetap waspada. “Saat ini beberapa driver yang biasa operasional malam kurangi jam kerjanya. Terutama di atas jam 8 malam,” sebutnya.

Dari sekitar 5 ribu driver yang operasional di Palembang, yang biasa beroperasi malam mungkin sekarang tinggal 100 unit. Tapi ini juga terimbas berkurangnya penumpang di libur panjang dan tutupnya tempat-tempat hiburan.

Dia pun meminta kepada calon penumpang, agar tidak mengorderkan orang tak dikenal. “Beberapa kasus pembunuhan, justru yang order bukan penumpang bersangkutan, tetapi orang lain. Seperti kasus terakhir yang menimpa driver Grab, M Aji Saputra,” jelasnya.

Ini sudah beberapa kali terjadi, padahal jika terjadi sesuatu yang order harus mempertanggungjawabkannya. Bagi driver juga dilema karena di satu sisi mereka harus kejar target. Performa turun bonus ikut turun, sehingga kadang tidak menolak penumpang. (fad/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buntut Perampokan Taksol, Driver Waswas, Penumpang Cemas


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler