jpnn.com - JAKARTA - Timnas U-23 tinggal selangkah lagi menuju final Islamic Solidarity Games (ISG) III. Syaratnya, mereka harus mengatasi perlawanan Turki U-23 dlam laga semifinal di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, sore nanti.
Menghadapi Turki, Indonesia pantas ketar-ketir. Sebab, selain statausnya sebagai juara grup A, Turki secara peringkat berada jauh di atas Indonesia. Apalagi, selama babak penyisiahan Turki tak pernah menelan kekalahan.
BACA JUGA: Gasak Fiorentina 2-1, Inter Sodok Runner Up
"Saya tahu Turki memang lawan yang tidak mudah. Kami setiap laga selalu mengawali dengan motivasi untuk menang. Kami berusaha untuk tidak kalah dalam pertandingan besok (hari ini, red)," katanya dalam sesi prematch press conference, kemarin (26/9).
BACA JUGA: Suarez jadi Anak Manis
Karena itu, Rahmad berusaha keras mempelajari permainan Turki. Menurut dia, Negara yang tergabung dalam UEFA itu memainkan strategi yang simpel. Kekuatan Turki berada di dua gelandang kanan-dan kiri serta dua striker yang dinilai sangat tajam.
Meski simpel, lanjut Rahmad, Turki cukup berbahaya karena kreatifitas lini depan untuk mencari celah cukup baik. Karena itu, lanjutnya, selama babak penyisihan grup, Turki sukses menjadi tim tersubur, dengan mencetak enam gol.
BACA JUGA: Rekor Kemenangan 5 Laga Perdana Roma tak Penting
Fokus Rahmad saat ini, adalah memperbaiki organisasi pertahanan timnya. Sebab, setelah kalah 1-2 dari Palestina di laga pemungkas penyisihan grup B, Rahmad melihat banyak celah terbuka di timnya.
"Anak-anak harus lebih disiplin. Jangan mengambil resiko. Kehilangan bola, kita harus terus menekan lawan," terangnya.
Pelatih 46 tahun itu tak ingin anak didiknya membiarkan Turki leluasa mendapatkan peluang untuk melapaskan crossing dari sektor sayap. Sebab, ini bisa menjadi kuburan Timnas jika ruang pertahanan terbuka lebar.
"Evaluasi kami begitu. Kami sudah melihat dua pertandingan mereka di penyisihan. Proses golnya selalu seperti itu, sekarang tugas anak-anak untuk mengantisipasi crossing mereka," terangnya.
Mengenai komposisi pemain, Rahmad menyebut bakal ada rotasi untuk beberapa pemain. Dia akan mengkombinasikan pemain yang telah turun di pertandingan pertama lawan Maroko dan pertandingan kedua lawan Palestina,
Besar kemungkinan, di sector bek sayap Diego Michiels akan kembali dimainkan. Sebab, pada pertandingan lawan Palestina Rahmad menilai full back kanan dan kiri kurang berani naik membantu serangan.
"Nanti ada perubahan, tapi baru besok (pagi ini, red) baru kami ketahui.saya harus lihat kondisi pemain," terangnya.
Sementara itu, manajer Turki Mustafa Ozkuguk menegaskan jika dirinya tetap waspada meskipun diunggulkan dalam semifinal. Dia malah melontarkan pujian dan menyebut Indonesia sebagai tim yang cukup kuat karena telah berhasuil menaklukkan Maroko.
"Indonesia memiliki kecepatan dan mereka bermain sebagai sebuah tim. Saya lihat ini tim yang bagus. Pertandingan pasti aka ketat dan berjalan keras. Kedua tim memiliki tekad yang sama besar untuk membuktikan diri bsia menembus final," tandasnya.
Di partai semifinal lainnya, Arab Saudi akan berhadapa dengan Maroko. Sebagai tim yang sama-sama terkenal kuat di Asia dan Afrika, dia berharap penonton yang selama perhelatan sepi bisa ramai datang ke Stadion. (aam)
Indonesia (4-2-3-1)
Andritany (Gk)
Alfin Tuasalamony, Manahati Lestussen, Syahrizal, Diego Michiels.
David Laly, Syahroni
Bayu Gatra, Andik Vermansah, Sunarto
Agung Supriyanto
Pelatih: Rahmad Darmawan
Turki (4-4-2)
Hayrullah Mert (Gk)
Orkun dervisler, Abdurahman Ayhanoghlu, Rasircam Degirmenci, Ibrahim
Ahmet Guney, Erdi Guncan,Okan, Cagatay Ceken
Yakup Alkan, Melih Rahman
Pelatih: Ersoy Sandalci
Perjalanan ke Semifinal
Indonesia
v Maroko 1-0
v Palestina 1-2
Turki
v Iraq 3-2
v Arab Saudi 1-1
v Syria 3-3
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lepas Monyet di Punggung Moyes
Redaktur : Tim Redaksi