JAKARTA -- Mantan preman yang kini menjadi uztad, Anton Medan, secara terang-terangan mengaku bahwa dirinya yang dulunya mengatur lokasi Lembaga Pemasyarakatan (LP) untuk dihuni Darianus Lungguk SitorusAnton Medan bisa mengatur lokasi LP untuk DL Sitorus lantaran dia menjadi semacam konsultan di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Depkum-HAM.
"Saya yang memindahkan DL Sitorus
BACA JUGA: Tunjangan Pejabat Diserahkan ke Pemda
Saya minta dia ke LP Subang," ujar Anton Medan dalam diskusi bertema 'Wajah Mafia Peradilan di Rutan-Lapas' di ruang wartawan DPR, Senayan, Kamis (14/1)BACA JUGA: Tumpak : Cukup Bukti Untuk Tahan Anggodo
Apa urusan Anton Medan dengan DL Sitorus? Ternyata bukan merupakan praktek mafia hukum
BACA JUGA: Satgas Juga Harus Periksa Lawyer
"Karena kehadiran orang-orang kaya di penjara merupakan berkah bagi para napi yang ada di penjara itu," ujar Anton, yang sudah mengunjungi sekitar 450 LP yang ada di seluruh Indonesia karena diminta memberikan ceramah ke para napi oleh Ditjen Lapas.Lebih lanjut pria kelahiran Tebing Tinggi itu mengatakan, saat DL Sitorus dipenjara di LP Subang, para napi dibelikan alat-alat untuk kegiatan mengasah ketrampilan, yang bisa menjadi bekal hidup bila sudah keluar dari buiDi LP Subang, kata Anton, DL Sitorus antara lain membelikan mesin traktor untuk bertani"Karena Subang daerah pertanianPokoknya banyak bantuan DL Sitorus itu," ujar pria yang bagian bawah lengan kanannya penuh bekas luka lama itu.
Hanya saja, lanjut Anton, dia mengaku sempat kecewa dengan DL Sitorus lantaran pada saat di LP Subang, dia pernah menggelar rapat partai, yakni Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)"Di sana dia rapat partai, ini keterlaluanMaka saya lantas minta agar dia dipindahkan saja ke Cirebon," ujar Anton yang kini mengelola yayasan untuk membantu para preman dan mantan napi ituTerakhir, DL Sitorus dipindahkan lagi ke LP Bancoi, Bandung(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemberkasan CPNS Capai 50 Persen
Redaktur : Tim Redaksi