Antre Lama, Peserta Tes CPNS Kelelahan dan Kelaparan

Kamis, 14 September 2017 – 08:53 WIB
Peserta Tes CPNS Kemenkumham rela berpanasan menunggu giliran pemeriksaan berkas dan tinggi badan untuk SLTA, Selasa(12/09) di GOR Kotabaru. FOTO: M RIDWAN/JAMBI EKSPRES/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Banyak peserta tes CPNS tahap pertama menyampaikan keluhan kepada Ombusdman Republik Indonesia (ORI).

Antara lain peserta mengeluhkan waktu ujian yang tidak sesuai jadwal, hingga komputer yang ngadat.

BACA JUGA: Kecurigaan ORI di Balik Penggerebekan PT IBU

Anggota ORI Laode Ida mengungkapkan banyak peserta yang melaporkan mereka kelelehan menunggu waktu ujian.

“Semestinya jadwal ujian pagi hari, tapi baru mendapatkan giliran sore hari,” ujarnya, kemarin. Bahkan, ada peserta yang menunggu giliran ujian berbasis komputer itu sampai malam hari.

BACA JUGA: Hmmm... Ombudsman Endus Keanehan soal Penggerebekan Gudang Maknyuss

“Tentu kondisi itu tidak fair. Secara psikologis jelas berbeda peserta yang sesuai jadwal dan yang menunggu lama. Mereka kelelahan dan kelaparan,” kata Laode.

Salah satu laporan menyebutkan peserta yang mengikuti tes di Hotel MG Setos Semarang, Jawa Tengah seharusnya tes pada Senin (11/9).

BACA JUGA: Satgas Pangan Diduga Menyalahi Prosedur Saat Menggerebek PT IBU

Tapi, karena ada masalah pada komputer pun jadwal ujian ditunda hingga pada Minggu (17/9).

Yang dikhawatirkan pada Minggu itu ada kendala lagi pada komputer. Sedangkan, para peserta yang bukan berasal dari Semarang juga mengeluhkan soal biaya lebih yang harus dikeluarkan untuk transporatasi dan akomodasi.

Laporan lain datang dari peserta yang mengikuti tes di SMKN 1 Kendari. Peserta tersebut semestinya mengikuti tes pada pukul 11.20. Tapi, molor hingga pukul 15.30.

Kondisi itu membuat peserta tersebut menjadi kurang konsentrasi alias tidak fokus karena lelah, lapar, serta mengantuk. Komputer yang seharusnya tersedia 150 unit, tapi yang bisa berfungsi hanya 125 unit saja.

Lebih lanjut, Laode menuturkan hasil ujian berbasis komputer itu bisa dibatalkan terlebih dahulu. Lantaran tidak kondisi peserta yang menunggu lama dianggap bisa bias dan tidak adil.

“Jumat (15/9), nanti kami akan klarifikasi ke KemenkumHAM dan badan terkait yang menangani,” ungkap dia.

Pada tahap pertama CPNS dibuka untuk Kementerian Hukum dan HAM serta Mahkamah Agung sebanyak 19.210 formasi. Total pendaftar hingga 1,1 juta orang. sesuai jadwal tes dimulai pada Senin (11/9) hingga Sabtu (16/9).

Kepala Biro Humas BKN, M Ridwan mengakui memang ada kendala teknis dalam pelaksanaan ujian berbasis komputer untuk CPNS.

Terutama ujian yang dilakukan bukan di 14 kantor regional BKN dan satu kantor BKN pusat. Jadi ada 18 lokasi lain yang ditempatkan di berbagai gedung mulai hotel, sekolah, hingga aula.

“Kalau yang di 18 titik itu berasal dari vendor KemenkumHAM,” ungkap dia kemarin. Dalam penyediaan komputer itu ternyata ada yang tidak sesuai dengan spesifikasi.

Mulai dari sistem operasi yang bajakan hingga hardware untuk server yang jauh dari standar BKN seperti yang ditemukan di Semarang.

“Bandung di setting ada 1.000 laptop dipakai sekitar 300 laptop. Ternyata sebagaian besar tidak penuhi spek kita. Ada Windows bajakan. Nanti ada slip program komputer,” ungkap dia.

Dia pun meminta maaf atas kendala yang terjadi. Peserta yang mengalami kendala pada saat ujian sesuai jadwal pun ditawari untuk mengganti pada hari lainnya.

“Mereka pun setuju. Yang terpenting hak mereka untuk bisa mengikuti ujian terlaksana,” kata Ridwan.

Persoalan teknis komputer itu akan diserahkan ke Kementerian Hukum dan HAM untuk ditindaklanjuti. Sebab, vendor penyedia komputer dari kementerian tersebut.

Bagaimana pelaksanaan tes CPNS KemenkumHAM di Sumsel? Di hari ketiga pelaksanaan kemarin (13/9), pesertanya masih membeludak.

Antrean mengular dari depan pintu masuk hingga ke dalam Stadion Kamboja. Tempat itu dipilih menjadi tempat pelaksanaan seleksi dan verifikasi berkas asli hingga pengukuran tinggi badan peserta dari jalur umum tingkat SMA.

Sejak pagi, peserta sudah berdatangan. Khusus untuk syarat tinggi badan, panitia menetapkan minimal tinggi badan untuk pria 160 cm dan untuk wanita minimal 155 cm.

“Untuk tinggi badan kita tidak main-main kalau kurang dari yang ditetapkan bakal langsung digugurkan,” kata Kepala Kanwil KemenkumHAM Sumsel, Dr H Sudirman D Hury MH. Mereka bakal ditempatkan sebagai sipir dan tenaga pengamanan lapas, rutan dan cabrutan.

Berbeda dibandingkan sehari sebelumnya yang terkendala gangguan server. Pelaksanaan tes kemarin berjalan lancar.

Sementara itu, peserta tes lulusan sarjana strata satu (S-1) sejak Senin (11/9) lalu telah mengikuti Computer Assisted Test (CAT).

Lokasinya di dua tempat, yakni Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional VII Jakabaring dan SMK Negeri 3 Palembang.

Khusus di SMKN 3 Palembang, dilaksanakan tes CAT per harinya enam sesi. Setiap sesi 150 peserta. Peserta diberikan waktu 90 menit untuk mengerjakan soal.

Koordinator pelaksanaan tes CAT di SMKN 3 Palembang, Sukamta MH menjelaskan, seperti tes CAT pada umumnya setiap peserta diminta untuk mengerjakan masing-masing 100 soal untuk tiga tes berbeda.

Meliputi, Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).

“Untuk bisa lulus tes CAT setiap peserta harus mendapatkan nilai minimum. Rinciannya TWK 70, TIU 75 dan TKP 126. Satu saja tidak mencapai nilai minimum peserta tersebut tidak lulus,” jelas Sukamta yang juga Kadiv Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkum HAM Sumsel.

Peserta yang selesai mengikuti tes CAT ini dapat langsung melihat hasil tes berikut passing grade di layar monitor yang disiapkan di tenda panitia depan ruangan tes. Setiap sesi pasti ada peserta yang lulus dan yang tidak lulus.

“Bagi yang dinyatakan lulus passing grade jangan berbesar hati dulu. Tunggu sampai berakhirnya tes CAT minggu mendatang. Lulus passing grade saja belum tentu lulus untuk mengikuti tes wawancara di Jakarta. Harus bersaing dengan nilai yang terendah. Yang tertinggi bakal langsung dinyatakan berhak mengikuti wawancara,” bebernya.

Sukamta mengimbau setiap peserta tes mempersiapkan diri dengan baik. Jangan pernah percaya iming-iming dari pihak-pihak yang mengaku bisa membantu meluluskan di tes CPNS kali ini.

“Jangan tergiur karena seperti ditegaskan Pak Kakanwil tes CPNS ini bebas KKN dan bebas biaya. Artinya sama sekali tak dipungut biaya sepeserpun dan yang diutamakan adalah putra/putri daerah,” tegasnya.

Kasubag Humas KemenkumHAM Sumsel, Asnedi mengatakan, rangkaian tes CPNS tingkat SMA di Stadion Kamboja diupayakan agar tidak terjadi kepadatan. “Yang padat itu di luar dan bukan peserta. Yang peserta itu berseragam putih hitam,” jelasnya.

Masing-masing peserta sudah tahu jadwal dan jam tes. Agar tidak terjadi kepadatan di luar stadion, keluarga peserta diminta tidak menunggu di sana. “Peserta juga diharapkan tidak membawa kendaraan. Ini untuk memudahkan peserta sendiri,” tandasnya.

Pantauan di halaman Kantor BKN Regional VII Palembang, pelaksanaan tes CPNS KemenkumHAM terpantau ramai dan lancar.

Di bawah tenda di halaman belakang, para peserta yang datang duduk di sana. Semuanya mengenakan kemeja putih dan celana hitam dasar.

“Tadi saya tes di sesi kedua, sekitar pukul 09.40 WIB. Alhamdulillah tidak ada kendala dan semoga bisa lulus,” tutur Rahmat, seorang peserta. Peserta lainnya, Doni, mengaku sudah datang ke BKN sejak pukul 09.00 WIB dan sampai pukul 11.00 WIB. “Ini masih antre. Memang sengaja datang cepat biar tidak terlambat,” jelasnya.

Kepala BKN Regional VII Palembang, I Gede Putra Swastika, mengungkapkan, pelaksanaan tes CPNS di BKN akan dilaksanakan hingga Sabtu (16/9) mendatang.

“Sejauh ini tidak ada kendala, semuanya lancar,” klaimnya. Di BKN, ada satu ruangan yang dipakai untuk tes CAT dengan fasilitas sekitar 100 komputer. (jun/kms/way/chy/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Regulasi Gambut, Pemerintah Harus Beri Kepastian Hukum Investasi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler