Aplikasi Investasi Ini Dapat Suntikan Dana dari Singapura

Rabu, 25 Mei 2022 – 16:50 WIB
Jajaran petinggi aplikasi investasi Bibit. Foto: Bibit

jpnn.com, JAKARTA - Aplikasi investasi Bibit mendapatkan suntikan dana lebih dari USD 80 juta dalam pendanaan yang dipimpin oleh GIC Private Limited (GIC).

Putaran pendanaan itu diikuti pula oleh Prosus Ventures dan investor lain yang sudah ada.

BACA JUGA: Kabar Baik dari Kemnaker, Ada yang Terbaru di Aplikasi Pengantar Kerja

CEO & Co-founder Bibit Sigit Kouwagam mengatakan dana yang terkumpul itu akan digunakan untuk meluncurkan produk dan layanan baru, pengembangan teknologi, dan merekrut talenta terbaik di Indonesia.

Selain itu, kata dia juga memperkuat berbagai program edukasi keuangan dalam rangka menciptakan budaya sadar investasi di tengah masyarakat.

BACA JUGA: Bamsoet Beri Masukan untuk Tangani Aplikasi Investasi Ilegal, Aparat Harus Tahu

“Kami hadir untuk membantu masyarakat Indonesia berpartisipasi di pasar modal serta mencapai tujuan keuangan mereka dengan cara-cara investasi yang benar,” kata Sigit Kouwagam dalam siaran persnya, Rabu (25/5).

Dimulai dari platform bagi investor untuk berbagi ide, berita, dan informasi secara real-time, Stockbit meluncurkan Bibit di awal 2019.

Sejak itu, Bibit terus berinovasi dalam produk dan layanannya untuk mendemokratisasikan investasi di pasar modal, sekaligus memungkinkan para penggunanya mendiversifikasikan investasi mereka ke dalam berbagai kelas aset.

BACA JUGA: Aplikasi PINTU Tambah 6 Token Baru, Investasi Kripto Makin Beragam

Bibit membantu jutaan investor, yang sebagian besar merupakan generasi milenial dan investor pemula, di 500 kota di Indonesia untuk membangun portofolio investasi berdasarkan profil risiko dan tujuan keuangan mereka dengan cara-cara aman, sederhana, dan mudah.

Selama setahun terakhir, perusahaan mencatat beberapa pencapaian di antaranya peluncuran Stockbit Sekuritas, fitur e-IPO, dan peresmian Stockbit Academy sebagai sarana masyarakat belajar saham secara gratis.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana di Indonesia tumbuh sebesar 80,3% (YoY) dari 4,41 juta investor pada April 2021 menjadi 7,95 juta di April 2022.

Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah investor saham meningkat 66,7% (YoY) dan menyentuh angka 3,83 juta investor.

Terlepas dari pertumbuhan yang signifikan, perlu dicatat bahwa jumlah masyarakat yang berinvestasi di pasar modal masih berada di bawah angka 4% dari total populasi.

Diketahui, GIC Private Limited merupakan perusahaan investasi global terkemuka yang didirikan pada tahun 1981 di Singapura.

GIC bertindak sebagai pengelola cadangan devisa Singapura, yang mengambil pendekatan jangka panjang dan disiplin dalam berinvestasi, serta diposisikan secara unik di berbagai kelas aset. (ddy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diburu Polisi, Pelaku Penipuan Investasi Bodong Ini Ternyata Sembunyi di Apartemen


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler