Arah Kiblat Masjid Istana Dikoreksi

Renovasi Masjid Baiturrahim Telan Dana Rp 9,8 M

Sabtu, 02 Oktober 2010 – 07:37 WIB

JAKARTA - Setelah direnovasi selama sembilan bulan, Masjid Baiturrahim bisa kembali digunakan untuk kegiatan ibadahPembangunan kembali masjid di sudut barat komplek Istana Kepresidenan tersebut menelan biaya Rp 9,8 miliar

BACA JUGA: Ketua MK Minta Pelantikan Jaksa Agung Dipercepat



Masjid yang dibangun di masa pemerintahan Presiden Soekarno itu kini menjadi lebih lapang
Sisi samping dan belakang masjid diperlebar

BACA JUGA: Evaluasi, Seluruh Kapolda Dikumpulkan

Sehingga, luas masjid yang ketika dibangun pada 1958 hingga 1961 adalah 605 meter persegi, kini menjadi 1105 meter persegi
"Sehingga bisa menampung jamaah seribu orang," kata Mensesneg Sudi Silalahi, dalam peresmian masjid, Jumat (1/10).

Sebelum dibangun kembali, masjid yang dahulu didirikan di lapangan tenis Istana tersebut memang tak mampu menampung semua pegawai Sekretariat Negara

BACA JUGA: 90 Persen Jamaah Haji Telah Divaksin

Sebelumnya, sebagian jamaah salat jumat harus menggelar sajadah di luar masjid

Renovasi juga sekaligus mengoreksi arah kiblatSelain menyesuaikan shaf, juga ditambahkan mihrab atau tempat imam yang baru"Kami melakukan koreksi arah kiblat yang tadinya kurang tepat," kata Sudi

Arah kiblat ditentukan pada 26 Mei lalu, tepat pukul 16.28, atau ketika matahari tengah tepat di atas masjidil haramDengan metode tersebut, semua bayangan matahari ketika itu, mengarah ke kiblat"Waktu itu matahari di atas masjidil haram, dan kami minta rekan-rekan saksikan itu arah kiblat yang benar," kata Sudi.

Meski dibangun mihrab baru, tempat imam yang lama masih tetap adaNamun, mihrab lama ditutupi partisi kaca semi permanen berhias kaligrafiPartisi dibuat sejajar dengan kemiringan mihrab baru, yang disesuaikan dengan arah kiblat hasil koreksiArah kiblat setelah dikoreksi adalah miring ke kanan dari arah barat

Bagian utama masjid yang bersebelahan dengan Istana Merdeka tersebut tidak diubahPilar-pilar khas masjid kuno, tetap dipertahankanKubah masjid juga masih seperti bentuk asliBegitu juga dengan menara yang menjadi salah satu ciri khas istana karena ujungnya tampak dari luar komplek

Pembangunan  baru masjid diarsiteki oleh Ahmad Nukman, insinyur dari Institut Teknologi Bandung (ITB)Nukman pernah menjadi arsitek sejumlah masjid terkenal, antara lain, menara Masjid Salman, Bandung, Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, dan Masjid At-Tien di kawasan Taman Mini Indonesia IndahSelain lebih lapang, di tangan Nukman, interior masjid tidak terasa miring, meski arah kiblat dikoreksi serong ke kanan.

Sudi mengatakan, biaya untuk membangun kembali masjid tersebut adalah Rp 9,8 miliar"Prosesnya mengikuti seluruh prosedur perundangan yang berlaku," kata Sudi.

Pidato peresmian oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dilakukan sebelum salat jumat yang kemarin dipimpin Imam Masjidil Haram Syeikh Saleh Bin-Humaid.  SBY mengatakan, masjid harus menjadi pusat kebaikan dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaanJuga, untuk menciptakan kedamaian"Kita bisa menaburkan salam dan keteduhan, kedamaian untuk saiapapun dan tidak menjadikan masjid sebaliknya, sebagai ajang untuk memprovokasi atau menyerukan tindakan kekerasan," kata SBY.

Usai salat jumat, SBY lantas menandatangani prasasti peresmian pembangunan kembaliKemudian SBY makan nasi kebuli bersama Imam Masjidil Haram Syeikh Saleh Bin-Humaid dan seluruh jamaah(sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anjing Pelacak Ikut Buru Teroris di Sumut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler