Ardian Syaf: Yahudi Disinggung, Ya Tidak Ada Ampun

Rabu, 12 April 2017 – 07:06 WIB
Ardian Syaf. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - Karya Ardian Syaf di edisi perdana komik X-Men: Gold menimbulkan kehebohan. Seniman grafis asal Tulungagung itu dikecam habis-habisan karena menyisipkan tulisan QS 5:51 dan 212 ke dalam komik tersebut.

Banyak fans yang menanggap Ardian telah mencemari X-Men dengan pesan intoleransi dan diskriminasi.

BACA JUGA: Buntut 212 di Komik X-Men, Marvel Pecat Ardian Syaf

Kemarahan fans pun ditanggapi Marvel sebagai penerbit X-Men dengan menghapus rujukan mengenai 212 dan Surah Almaidah ayat 51 dari semua edisi perdana X-Men: Gold.

Tak berhenti di situ, Marvel juga resmi memutus kontrak dengan Ardian. Penerbit komik asal Amerika Serikat itu menegaskan bahwa tindakan Ardian tak mencerminkan pandangan mereka.

BACA JUGA: Ulah Ardian Syaf Bikin Komikus Indonesia Resah

Lalu apa yang memotivasi Ardian untuk menyisipkan 212 dan QS 5:51 di edisi perdana X-Men: Gold.

Aan, begitu dia akrab disapa di kalangan komikus, mengaku baru pulang dari mengikuti aksi bela Islam 2 Desember di Monas.

BACA JUGA: Marvel Akan Hapus Almaidah 51 dan 212 dari Komik X-Men

’’Sebagai umat Islam, mengikuti aksi akbar membela Alquran kayak gitu, saya merasa terkesan sekali. Itu pengalaman yang luar biasa, sangat membekas di hati saya,’’ cerita Aan.

’’Apalagi saya datang dari luar kota, bergabung dengan orang sebanyak itu di Jakarta, membela apa yang saya yakini. Akhirnya, pas sampai di rumah, lanjutin nggambar, ya saya gambar aja itu,’’ tambahnya.

Bapak satu anak tersebut mengaku tidak mempunyai niat apa-apa ketika menggambar angka 212 di dinding atas sebuah bangunan dan QS 5:51 di jersey Colossus. 

Dia murni ingin mengabadikan momen aksi yang baru diikuti. Dia pun sudah menjelaskan itu kepada Marvel.

’’Tapi, Marvel kan punya Disney. Begitu Yahudi disinggung, ya tidak ada ampun,’’ ungkapnya.

Aan pun menyatakan tidak anti-Yahudi atau anti-Kristen. Kalau memang anti, kata Aan, dia pasti tidak akan bekerja di publisher luar negeri.

Faktanya, penggemar Wolverine tersebut sudah 10 tahun bekerja di publisher komik AS. Tepatnya, sejak 2007, dia mulai bekerja di sebuah penerbit kecil.

Dua tahun kemudian dia pindah ke Marvel. Hanya sebentar di sana, Aan meloncat ke DC Comics. Pertengahan 2016, dia balik kucing ke Marvel.

Menanggapi keluhan rekan-rekan sejawat yang khawatir kontraknya diputus juga, Aan menyatakan bahwa perusahaan sebesar Marvel tidak akan sembarangan memecat komikus.

Jika komikus tidak berbuat kesalahan seperti dia, tentu kontraknya tidak akan diputus. ’’Kesalahan saya kan karena memasukkan unsur yang menyinggung keyakinan,’’ ucapnya.  (na/c20)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh! Ada 212 dan Almaidah 51 di Komik X-Men Terbaru


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler