jpnn.com - SOFIFI - Aroma pemerasan mulai tercium pada saat pelaksanaan tes seleksi Paraja Institiut Pemerintahan Dalam Negeri(IPDN). Informasi yang dihimpun Malut Post (JPNN Grup), ada panitia yang telah menjanjikan kelulusan pada saat pelaksanaan tes psikologis dan tes kesehatan dengan memberikan sejumlah uang.
Namun anak-anak mereka tidak lolos dalam pelaksanaan tes tersebut, sehingga para orang tua tersebut merasa dirugikan. "Saat tes, ada panitia minta uang, katanya uang pulsa sebesar Rp 1 sampai dengan 3 juta," ungkap sumber yang ditemui di Kantor Gubernur, Maluku Utara.
BACA JUGA: Korupsi Rumah Sakit ZUS Rugikan Negara Rp 869 Juta
Disisi lain hal tersebut juga dialami sejumlah orang tua praja IPDN yang ada di tidore kepulauan. Para orang tua itu merasa tidak puas dengan hasil tes kesehatan dari dokter yang didatangkan BKD Provinsi.
Pasalnya saat tes ada 7 peserta yang dipisahkan dan diberikan resep dokter untuk menjalani pengobatan, karena diduga kesehatannya terganggu. Saat pengumuman, 7 orang yang mendapat resep dokter itu dinyatakan lulus.
BACA JUGA: Satnarkoba Polres Ternate Ciduk Dua Buron Narkoba
Sementara yang tidak mendapatkan resep dokter tidak lulus. Mereka meminta tim dokter dan BKD Provinsi transparan terkait dengan hasil kelulusan peserta dari tahap demi tahap.
Kepala BKD Imam Makhdy Hasan ketika dikonfirmasi masalah tersebut menyatakan, laporan dugaan pemerasan memang sudah ia dengar. Namun sampai saat ini belum diterima pembuktiannya. (cr-9)
BACA JUGA: Pemeran Wanita Video Dewasa PNS Banten Diperiksa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Sita Kutang yang Dianggap Milik Kuntilanak
Redaktur : Tim Redaksi