Sebagainmana diberitakan BBC, perubahan ini disebut-sebut sebagai sesuatu yang "monumental dan mahal" untuk dijalani oleh pihak perusahaan kartu kredit
BACA JUGA: Jelang Sarapan, Balita Beli Ekskavator Online
Pembatasan itu sendiri disiapkan dengan tujuan untuk mencegah orang-orang memiliki hutang pribadi (personal debt) yang terlalu banyak."Ini memastikan sebuah kemenangan bagi setiap konsumen warga AS yang pernah menderita di tangan industri kartu kredit," ungkap Senator Christopher Dodd, ketua komite perbankan Senat AS.
Sekadar informasi, warga AS saat ini tercatat total berhutang hampir USD 1 triliun lewat kartu kredit mereka
Peraturan baru itu sendiri, yang dinamai juga sebagai "Hak-hak Pemilik Kartu Kredit", hanyalah satu dari serangkaian perubahan peraturan yang disiapkan pemerintah AS guna mengatasi dampak krisis finansial lebih jauh
BACA JUGA: Bunuh Diva, Konglomerat Mesir Dihukum Gantung
Dalam peraturan ini, satu pengecualian untuk poin perubahan nilai tukar yang masih bisa diberlakukan perusahaan kartu kredit, adalah terhadap orang yang telah satu bulan atau lebih telat membayar tagihannya.Sementara itu, masih belum banyak tanggapan positif terhadap langkah baru AS ini, termasuk dari negeri Eropa seperti Inggris
BACA JUGA: Jumlah Kasus Flu Babi Lampaui 10.000
(Sebenarnya) banyak di antara kebijakan AS (itu) yang telah eksis dan sudah berjalan selama empat tahun di Inggris, di bawah (aturan) Banking Code," ujar Sandra Quinn dari Apacs, semacam asosiasi kartu kredit Inggris(ito/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Direktur CIA: Lokasi Nuklir Pakistan Tak Diketahui
Redaktur : Tim Redaksi