BACA JUGA: Jumlah Kasus Flu Babi Lampaui 10.000
Sesuai perintah pengadilan, keduanya akan dieksekusi dengan cara digantungMendengar vonis mati yang dibacakan hakim ketua persidangan, wajah kedua terdakwa langsung pucat
BACA JUGA: Direktur CIA: Lokasi Nuklir Pakistan Tak Diketahui
Sukkari yang sempat mengisap rokok sebelum memasuki ruang sidang untuk mendengar vonis, terlihat gemetarBACA JUGA: Zimbabwe Bakal Digelontor Jutaan USD oleh Bank Dunia
Saking kagetnya, istri Mustafa bahkan sampai jatuh pingsanKegaduhan pun terjadi di ruang sidangHakim memutuskan Mustafa dan Sukkari bersalah dalam kasus pembunuhan Suzanne di sebuah apartemen mewah di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Juli laluMustafa yang saat itu tercatat sebagai anggota sekaligus penyandang dana Partai Demokrasi Nasional (NDP) Mesir terbukti menyuruh Sukkari membunuh Suzanne dengan imbalan uangAssociated Press melaporkan, imbalan yang diberikan Mustafa kepada Sukkari bernilai USD 2 juta (sekitar Rp 20,75 miliar)
Saat pembunuhan terjadi, Mustafa dan Suzanne disebut-sebut berstatus sebagai sepasang kekasihApartemen tempat penyanyi 30 tahun itu menemui ajal pun hadiah dari MustafaKonglomerat real estat di Negeri Hosni Mubarak itu sengaja membelikan hunian mewah itu untuk Suzanne beberapa bulan sebelum pembunuhan terjadiHasil investigasi menyebut cemburu sebagai motif di balik pembunuhan sang diva Lebanon.
Media Mesir menyatakan bahwa sebelum pembunuhan terjadi, Mustafa memergoki Suzanne berselingkuh dengan petinju Iraq Riyad al-AzzawiSuzanne dan Azzawi bertemu kali pertama di LondonHubungan mereka berlanjut dan bahkan Suzanne pun dikabarkan menikah dengan atlet nasional tersebutMustafa yang dibakar api cemburu lantas menyuruh Sukkari menghabisi nyawa Suzanne
Demi pembunuhan itu, Sukkari terbang ke DubaiDia lantas memata-matai Suzanne dan mengikutinya sampai ke apartemen pemberian MustafaSetelah itu, Sukkari dilaporkan membeli pisauSelanjutnya, dia memasuki apartemen sang diva dengan menyamar sebagai petugas di kompleks hunian bertingkat tersebutSaat Suzanne membukakan pintu, Sukkari langsung menyerang dan menggorok lehernya hingga tewas
Seminggu kemudian, Sukkari ditangkap di MesirSebab, aksi kejinya terekam dalam CCTV dan sidik jarinya tertinggal di lokasi kejadianTapi, Mustafa baru ditangkap pada SeptemberDewan Syura Mesir (majelis tinggi) lantas mencabut kekebalan Mustafaatas hukumDi Mesir, orang-orang berpengaruh, mulai dari pebisnis hingga politikus mendapatkan kekebalan hukumSehingga, mereka bisa seenaknya melakukan pelanggaran
Kini, vonis mati tersebut sedang diajukan ke ulama tertinggi Mesir untuk dimintakan konfirmasiDi Mesir, tidak ada eksekusi yang bisa dilaksanakan tanpa restu ulama tertinggi"Kami percaya penuh pada sistem hukum di Mesir dan optimistis menantikan putusan akhir," ujar Abdel Sattar Tamim, ayah mendiang Suzanne, dalam wawancara dengan Agence France-Presse di Beirut, Lebanon, Kamis (21/5).
Namun, tim kuasa hukum Mustafa menyatakan banding atas vonis tersebutMereka berpegang teguh pada pernyataan dua terdakwa yang mengaku tidak bersalah di depan hakim"Sungguh vonis yang sangat kejamSaya ingin menegaskan kepada keluarga Talaat Mustafa bahwa vonis ini akan dianulir dalam sidang bandingPercayalah pada kami," tegas Samir al-Shishtawi, salah satu pengacara Mustafa, di hadapan media Kamis (21/5)(hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suhu Kongo 42 Derajat, TNI Tinggal di Rumah Semak
Redaktur : Tim Redaksi