jpnn.com - LIMAPULUH KOTA-- Kabut asap hasil pembakaran hutan di Riau, semakin berdampak buruk bagi masyarakat. Selain memicu kasus ISPA dan asma, kabut asap membuat jarak pandang mata di jalan negara Sumbar-Riau yang membelah dua wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, terlihat semakin dekat saja, terutama pada pagi dan malam hari.
Dekatnya jarak pandang mata di Jalan Sumbar-Riau, mulai berakibat fatal bagi para pengemudi lalu-lintas. Kamis (13/3), seorang pengacara asal Batusangkar, Sumbar, Herman Pribadi (51), yang sedang berada dalam perjalanan dari Pekanbaru menuju Payakumbuh, tewas di jalan tersebut.
BACA JUGA: PNS di Riau Kemungkinan Akan Diliburkan
Warga Jalan Teratai, Gang Dakwah 23, RT 2/RW 2, Pekanbaru, Riau, itu dilaporkan tewas, setelah mobil Daihatsu Xenia BM 1424 TZ yang ditumpanginya, masuk ke Sungai Batang Maek di kawasan Sibumbun, Nagari Tanjuangbolik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Limapuluh Kota.
Selain Herman Pribadi, pengemudi mobil naas tersebut, Suryanas (49), warga Jalan Bahana Ujung, Nomor 59 RT 002/RW 019, Tangkerang Tengah, Marpoyan Damai, Pekanbaru, ikut tewas. Jenazah mereka, dievakuasi polisi bersama warga, dengan kondisi terperangkap di bangkai mobil yang tenggelam ke dasar sungai.
BACA JUGA: Pemberi Izin Perkebunan dan HTI Harus Diperiksa
Kapolres Limapuluh Kota AKBP Cucuk Trihono memperkirakan, kecelakaan tunggal merenggut nyawa Herman Pribadi dan Suryanas, bukan hanya disebabkan pengemudi hilang kendali dan kendaraan melaju kencang.
Tapi diduga terjadi akibat kabut asap yang menyelimuti Jalan Sumbar-Riau, dengan jarak pandang hanya 15 meter pada pagi hari.(frv/rpg)
BACA JUGA: Desak Asap Riau jadi Bencana Nasional
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramai-ramai Ajak Warga Salat Minta Hujan
Redaktur : Tim Redaksi