ASEAN Plus Sepakat Tingkatkan Swap Devisa

Rabu, 03 Desember 2008 – 07:21 WIB
JAKARTA - ASEAN plus tiga negara (Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok) sepakat meningkatkan bilateral swap arangement (BSA)Kerja sama swap devisa tersebut juga akan dikembangkan ke tingkat multilateral

BACA JUGA: Minyak Terendah dalam Empat Tahun

Jadi, ada mekanisme pengelolaan sendiri terhadap pool fund yang dikomitmenkan untuk memperkuat neraca pembayaran negara anggota.

''Nanti di-pool jadi satu
Jumlahnya lebih besar

BACA JUGA: Amdal Tuntas, Semen Gresik Kebut Pabrik Baru

Prosesnya multilateral
Jadi, mengelola sendiri,'' kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu Anggito Abimanyu di Gedung DPR, Jakarta, kemarin (2/12)

BACA JUGA: PLN Mulai Tawarkan Obligasi Senilai Rp 1,5 T



Kerja sama swap devisa ASEAN plus 3 atau Initiative Chiang Mai kini menyediakan dana USD 80 miliarDana itu berasal dari promissory note dari negara anggotaDana itu bisa ditarik sewaktu-waktu jika ada yang butuhDari promissory note USD 80 miliar itu, Indonesia berkomitmen menyediakan USD 2 miliarDalam Chiang Mai Initiative, 80 persen disediakan Jepang, Korsel, dan TiongkokSedangkan 20 persen sisanya ASEAN.

Anggito belum bersedia untuk menyebut jumlah penambahan promissory note yang diusulkanDia mengatajan, kepastian jumlah akan diputuskan dalam pertemuan tingkat menteri di Chiang Mai, Thailand, 15 Desember iniJika situasi keamanan di Thailand belum kondusif, Indonesia menawarkan diri menjadi tuan rumah''Itu akan diputuskan di forum menteri,'' kata AnggitoMenurut informasi, swap devisa akan ditingkatkan menjadi sedikitnya USD 120 miliar.

Dia mengatakan, dengan jumlah dana lebih besar, diharapkan pasar lebih percaya diri''Kalau percaya, kan berarti tidak mencoba-coba untuk berspekulasi,'' ujarnya

Menurut Anggito, dengan mekanisme multilateral, akan ada fungsi pengawasan yang dilakukan secara independenProses pencairan juga akan dipercepat''Ini untuk pengamanan krisis karena ASEAN plus 3 punya dana yang memadai,'' tuturnya

Chiang Mai Initiative juga akan menjadi prioritas untuk memperkuat cadangan devisa, selain dari Dana Moneter Internasional (IMF)''Dulu, satu-satunya tempat cuma IMFSekarang sudah tidak usah pakai IMFToh di regional punya uang sendiri,'' katanya(sof/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indosiar Jaminkan Saham Rp 200 M


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler