BACA JUGA: Amdal Tuntas, Semen Gresik Kebut Pabrik Baru
Pelemahan itu dipicu oleh penurunan demand akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi global.Di Bursa InterContinental London (ICE), harga minyak Brent North Sea untuk pengiriman Januari mencapai USD 46,02 per barel atau harga terendah sejak 18 Februari 2005
BACA JUGA: PLN Mulai Tawarkan Obligasi Senilai Rp 1,5 T
Sedangkan harga minyak light sweet di New York Merchantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Januari kemarin ditransaksikan pada USD 47,36 per barel, atau harga terendah sejak Mei 2005, sebelum bergerak ke posisi USD 47,98
BACA JUGA: Indosiar Jaminkan Saham Rp 200 M
''Saya kira, ini kasus lama yang sama: konsumsi melambat,'' kata David Moore, analis komoditas di Commonwealth Bank Australia''Data yang dirilis Amerika dan negara-negara yang lain memperkuat pandangan soal merosotnya konsumsi,'' lanjutnya
Harga minyak turun tajam Senin (1/12) setelah OPEC menolak untuk menurunkan produksi dalam pertemuan mingguanOrganisasi pengekspor minyak itu memilih untuk menunggu hingga pertemuan pada pertengahan Desember guna memangkas produksi
Sekjen OPEC Abdalla Salem El-Badri menyebut bahwa pihaknya kemungkinan akan memutuskan penurunan produksi dalam jumlah cukup besar jika pasar minyak terus merosotKartel negara-negara pengekspor minyak yang menyuplai 40 persen dari total konsumsi dunia itu bertemu di Kairo, Mesir, Sabtu (29/11) guna mengevaluasi pasarTapi, OPEC tidak memutuskan apapun terkait dengan penurunan produksiMereka akan membuat keputusan di Oran, Aljazair, pada 17 Desember nanti
OPEC memangkas produksi hingga dua kali tahun ini sebesar total 2 juta barel per hari (bpd)Langkah itu dilakukan sebagai respons atas jatuhnya harga minyak akibat kekhawatiran terhadap resesi global yang bisa mempengaruhi demand energi(AFP/AP/ina/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minyak Blok Migas Cepu Mengalir 10 Desember
Redaktur : Tim Redaksi