BACA JUGA: Inggris-Jerman Janji Cairkan Aset Libya
Dia pun ngotot bertahan di kursi presiden yang diwarisinya dari mendiang sang ayah, Hafez al-Assad, pada 2000."Solusi bagi (krisis di) Syria akan bersifat politik
BACA JUGA: Terancam Bernasib Serupa Iraq
Dengan yakin, dia juga menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan tumbangKendati unjuk rasa anti pemerintah terjadi setiap hari, Assad yakin bahwa sikap rakyat Syria akan berubah begitu reformasi yang dia gagas mulai berjalan
BACA JUGA: Dunia Desak Kadhafi Menyerah
Terutama, setelah sistem multipartai diberlakukan di SyriaMelalui sistem baru tersebut, pemerintah mengizinkan oposisi membentuk partai politik sebagai pesaing partai berkuasa (Partai Baath) pada pemilihan umum Februari mendatang.Dalam wawancara tersebut, Assad juga memperingatkan negara-negara asing agar tak memperkeruh situasi di SyriaDia mengimbau kepada AS dan sekutunya untuk tidak menjadikan Syria seperti Libya"Aksi (militer) apapun yang ditujukan pada Syria akan berbalik dengan kekuatan berlipat gandaJauh dari bayangan mereka," ancamnya seperti dikutip BBC kemarin.
Assad yakin, militer Syria mampu melancarkan serangan balasan yang jauh lebih mematikan daripada perkiraan"Ada dua hal yang akan membuat lawan kewalahanYang pertama, peta geopolitik SyriaDan, yang kedua, kekuatan militer kami," tegasnyaWawancara di televisi itu adalah penampilan keempat Assad di hadapan publik sejak unjuk rasa anti pemerintah meletus di Syria pada pertengahan Maret lalu.
Assad boleh saja yakin akan bertahanTetapi, warga Syria yang sudah lama menjadi korban ketidakadilan justru yakin bahwa tergulingnya Kadhafi sebagai pertanda awal bakal lengsernya AssadKemarin ribuan massa oposisi kembali turun ke jalan di seantero SyriaMereka memadati jalan-jalan utama di ibu kota dan beberapa kota lainnya sambil meneriakkan slogan anti pemerintah.
"Kadhafi telah lengser, kini giliranmu Bashar (Assad)," seru pengunjuk rasaMereka juga tidak yakin reformasi yang dijanjikan Assad akan terlaksanaApalagi, pasukan pemerintah tetap dengan beringas menindas para pengunjuk rasa yang menuntut pergantian rezimKemarin beberapa pengunjuk rasa tersungkur ke tanah akibat timah panas yang ditembakkan tentara Assad.
Bersamaan itu, tersiar kabar bahwa tim kemanusiaan PBB telah tiba di SyriaSesegera mungkin, tim tersebut akan mengunjungi kota-kota yang pernah menjadi medan perangDi sana, mereka akan meninjau lokasi kejadian dan mendata jumlah korban secara independenKabarnya, tak kurang dari 2.000 orang tewas akibat represi militer dalam lima bulan terakhir.
Sementara itu, pertemuan Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, kemarin tertundaKarena kendala teknis, gangguan pada mikropon, jadwal pertemuan itu terpaksa diundurRencananya, lembaga tersebut akan membentuk tim khusus untuk menindak para pembunuh dan penindas oposisi di SyriaMereka juga akan menyusun draf resolusi yang mengandung sanksi tegas untuk membuat jera rezim Assad.
"Lewat pertemuan ini, kami ingin mempertegas sikap atas rezim AssadKami berharap Assad dan pemerintahan dia bersedia segera mundur untuk memberikan kesempatan lebih baik pada warga Syria," papar Duta Besar AS untuk PBB Eileen Donahoe.
Jika PBB masih belum menyepakati resolusi, Uni Eropa (UE) sudah selangkah lebih majuRencananya, organisasi terbesar Eropa itu akan memberlakukan embargo (cekal) penjualan minyak Syria mulai hari ini (23/8)"Kami akan segera mengembargo impor minyak mentah dari Syria," kata seorang pejabat UE yang merahasiakan namanyaItu akan menjadi sikap paling tegas UE terhadap Syria yang selama ini bermitra(AP/AFP/BBC/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tripoli Jatuh, Kadhafi Sembunyi
Redaktur : Tim Redaksi