Astaga! Israel Hancurkan Sekolah Palestina di Kota Kelahiran Yesus

Rabu, 30 Agustus 2017 – 06:05 WIB
Anak-anak usia sekolah dasar Palestina terpaksa belajar di tenda setelah sekolah mereka dihancurkan Israel. Foto: Aljazeera

jpnn.com, BETLEHEM - Pemerintah Israel hancurkan sekolah Palestina di Jub El Thib, Betlehem, Palestina, Selasa (29/8). Padahal, bangunan sekolah dasar yang pembangunannya dibiayai Uni Eropa ini baru rampung tiga pekan lalu.

Akibat tindakan itu sekitar 60 bocah Palestina terpaksa menuntut ilmu di tenda darurat. ’’Sudah tidak ada sekolah yang indah lagi,’’ kata Jana Zawahara, salah seorang siswa, sambil memandangi reruntuhan sekolahnya.

BACA JUGA: Israel Tega Banget, Bongkar Sekolah Bocah Palestina Sehari Jelang Ajaran Baru

Karena berdiri tanpa izin, sekolah tersebut dirobohkan Israel, tepatnya oleh COGAT atau Coordinator of Government Activities in the Territories. 

Selama ini lembaga pemerintah Israel itulah yang menegakkan aturan dan perizinan di Bethlehem, kota yang dipercaya umat kristiani sebagai tempat kelahiran Yesus.

BACA JUGA: Gelar Acara Save Palestina, TMP dan Pengusaha Kumpulkan Rp 2,2 M

Dalam keterangan tertulisnya, COGAT menyatakan bahwa sekolah tersebut ilegal.

’’Sekolah itu tidak punya izin. Kami sudah melayangkan surat agar aktivitas pembangunan sekolah berakhir. Tapi, mereka tidak mengindahkannya. Maka, penyitaan dan penghancuran sekolah menjadi langkah kami berikutnya. Semua itu sesuai dengan aturan yang berlaku,’’ ujar jubir COGAT saat membacakan pernyataan resminya.

BACA JUGA: Kelakuan Anak dan Istri Bikin Netanyahu Semakin Terpojok

Selain sekolah yang menjadi lokasi Jana menuntut ilmu tersebut, COGAT membuldoser sedikitnya seratus bangunan lain di wilayah Palestina.

Perobohan itu berlangsung selama sekitar setahun terakhir, terutama di kawasan Tepi Barat dan Jerusalem Timur.

’’Mereka menghancurkan banyak rumah, shelter, pipa saluran air, dan sekolah-sekolah,’’ keluh seorang perwakilan UE di Palestina.

Kendati COGAT menghambat cita-citanya untuk mencerdaskan anak-anak Palestina, Sami Mruwwah tidak menyerah.

Pria yang menjabat direktur pendidikan di lembaga pemerintah Palestina tersebut bakal tetap menyelenggarakan aktivitas belajar-mengajar di bekas lahan sekolah.

Tepatnya di tenda-tenda darurat. ’’Kami akan bertahan dan terus melawan. Dunia tidak akan diam,’’ katanya. (CNN/hep/c22/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Skandal Ini Bikin Bibi Terancam Kehilangan Kursi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler